Waspada Provokasi 1 Desember, Pemerintah dan Aparat Pastikan Stabilitas Keamanan Tetap Kondusif

TIMIKA – Menjelang 1 Desember 2025, kewaspadaan terhadap potensi provokasi di sejumlah wilayah Papua kembali meningkat. Aparat keamanan dan pemerintah daerah di berbagai kabupaten menegaskan kesiapan menjaga stabilitas sekaligus mengimbau masyarakat tetap tenang, beraktivitas seperti biasa, dan tidak terpengaruh isu-isu yang dapat memecah persatuan. Upaya kolektif ini menjadi fondasi penting di tengah intensitas dinamika keamanan yang kerap muncul pada momentum tersebut.

Di Timika, Komandan Kodim 1710/Mimika Letkol Inf M Slamet Wijaya pada 25 November 2025 mengungkapkan bahwa sejumlah distrik pedalaman seperti Jila, Alama, Hoeya, dan Tembagapura berada dalam kategori rawan terkendali, namun masih dapat diatasi dengan langkah responsif aparat.

“Untuk wilayah Kota Timika dan sekitarnya saat ini berada dalam situasi aman terkendali, sementara wilayah distrik di pegunungan berada dalam situasi rawan terkendali,” ujar Letkol Inf M Slamet Wijaya.

Ia menjelaskan bahwa wilayah pegunungan bersebelahan dengan daerah konflik sehingga berpotensi merasakan dampaknya, namun koordinasi intensif dengan aparat Kepolisian, TNI AL, dan TNI AU terus ditingkatkan untuk memastikan stabilitas tetap terjaga.

Kodim Mimika menjalankan langkah antisipatif agar potensi gangguan dapat ditekan sejak dini.

“Kami juga sudah mendapatkan perintah dari pimpinan untuk mengantisipasi hal-hal yang dapat mengganggu kamtibmas. Kita meminta dukungan dan peran serta seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menjaga situasi keamanan sehingga warga bisa beraktivitas seperti biasanya,” tegas Letkol Inf M Slamet Wijaya.

Setelah penyampaian tersebut, situasi di Distrik Jila turut menjadi sorotan. Operasi penindakan terhadap kelompok bersenjata beberapa waktu lalu membuat aparat tetap siaga menghindari dampak lanjutan. Namun kehadiran aparat, menurutnya, bersifat melindungi, bukan menimbulkan ketakutan.

“Kehadiran aparat keamanan di sana tidak ada keinginan untuk menyakiti masyarakat. Kami datang murni untuk menjaga mereka,” pungkas Letkol Inf M Slamet Wijaya.

Ia menambahkan bahwa seluruh elemen di Papua diharapkan meneguhkan komitmen kebangsaan.

“Kita semua satu negara dalam bingkai NKRI,” tutup Letkol Inf M Slamet Wijaya.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Papua Selatan mengambil langkah berbeda namun saling melengkapi dengan fokus pada penguatan atmosfer positif jelang Natal yang dimulai tepat 1 Desember. Sekretaris Daerah Papua Selatan Ferdinandus Kainakaimu mendorong masyarakat menjaga suasana damai dengan memperkuat penyambutan Natal di empat kabupaten.

“Kami minta supaya panitia Natal segera mengeluarkan surat edaran yang mengajak masyarakat menggaungkan gema Natal pada awal Desember,” ujar Ferdinandus Kainakaimu.

Ajakan ini menyasar seluruh fasilitas publik, perkantoran, hingga pemukiman agar memasang pernak-pernik Natal sehingga suasana perayaan terasa merata dan hangat. Pemerintah daerah memastikan seluruh kegiatan Natal, termasuk parade pada 1 Desember, berjalan aman dan tertib guna mendorong masyarakat tetap fokus pada perayaan yang penuh nilai kebersamaan.

Sinergi aparat dan pemerintah daerah memperlihatkan upaya komprehensif memastikan Papua tetap aman, damai, dan menyambut Desember dengan semangat persatuan.