PBNU Imbau Warganya Tetap Tenang, Jaga Persatuan Ditengah Dinamika Organisasi

Jakarta – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyerukan ketenangan dan persatuan di tengah beredarnya risalah rapat harian Syuriyah PBNU yang memuat desakan agar Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), mengundurkan diri. Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, meminta seluruh pengurus dan warga NU tidak terbawa arus polemik yang berkembang dan tetap menjaga suasana yang kondusif.

Gus Ipul menegaskan bahwa dinamika yang muncul merupakan proses organisasi yang tengah berjalan sesuai mekanisme Syuriyah PBNU.

“Ini dinamika organisasi yang sedang berjalan. Saya minta semua pengurus dan warga NU tetap tenang, tidak terbawa arus berita yang menyesatkan, dan tidak memperbesar kesalahpahaman” tutur Gus Ipul. Ia menekankan pentingnya menyerahkan seluruh proses kepada pihak yang berwenang.

Ia juga meminta seluruh struktur organisasi, mulai dari PBNU, PWNU, PCNU, MWCNU hingga ranting, untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang berpotensi memperkeruh suasana.

“Ikuti seluruh perkembangan hanya melalui informasi resmi yang disampaikan jajaran Syuriyah PBNU. Jangan terpengaruh kabar yang tidak jelas sumbernya,” ujarnya.

Gus Ipul menambahkan bahwa kewenangan penuh berada pada jajaran Syuriyah PBNU, dan ia meyakini proses penyelesaian akan berjalan sesuai adab organisasi.

“Kita serahkan sepenuhnya kepada Rais Aam dan para wakilnya. Insyaallah semua akan diselesaikan dengan baik,” katanya.

Selain menjaga ketenangan, Gus Ipul mengajak warga NU memperbanyak selawat serta menahan diri dalam menyikapi dinamika yang ada. “Mari tetap menjaga suasana teduh. Perbanyak selawat, jangan ikut menyebarkan kabar yang tidak pasti,” tuturnya.

Di Lampung, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, Puji Raharjo, juga menyerukan agar warga NU tidak terprovokasi oleh informasi yang berkembang di ruang publik.

“Kami mengajak seluruh warga Nahdlatul Ulama untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh berbagai dinamika yang muncul belakangan ini,” ujarnya. Ia berharap tidak ada pihak yang memunculkan pernyataan yang dapat memicu kubu-kubuan, serta mengajak warga memperbanyak doa dan dzikir demi menjaga ketenteraman organisasi.

Seruan keteduhan ini menjadi penegasan penting agar NU tetap menjadi pilar persatuan dan ketenteraman di tengah masyarakat.***