Jayapura – Ketahanan pangan Papua diperkuat melalui kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga akademis, dan instansi pengawasan pangan.
Pemkot Jayapura bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar untuk mengembangkan sektor pertanian dan perikanan berbasis potensi lokal sebagai langkah strategis mewujudkan kemandirian pangan.
“Ini merupakan komitmen kami dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat berbasis pertanian dan perikanan lokal serta memperkuat ketahanan pangan daerah melalui kerja sama yang berkelanjutan dengan lembaga akademis,” ujar Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru.
Pemkot Jayapura telah menetapkan lima lokasi percontohan pertanian di Kampung Skow Sae, Skow Mabo, Skow Yambe, Koya Tengah, dan Koya Koso. Komoditas yang dikembangkan meliputi cabai besar, cabai kecil, jagung, semangka, dan tomat.
Program yang telah berjalan satu bulan ini menunjukkan perkembangan positif dan ditargetkan dapat dipanen awal Desember 2025. Pemkot juga menyiapkan perluasan ke seluruh kampung berdasarkan kesesuaian lahan dan kebutuhan masyarakat.
Di sektor perikanan, empat jenis budidaya diuji coba yakni kepiting soka, ikan bubara, udang air tawar, dan ikan nila.
“Berdasarkan hasil tinjauan di lapangan, keempat komoditas tersebut menunjukkan perkembangan cukup baik meskipun produksi kepiting soka masih dalam jumlah terbatas,” kata Rustan.
Panen ikan bubara ditargetkan berlangsung pada Desember sebagai model pengembangan perikanan di kampung pesisir seperti Nafri, Tobati, Enggros, Kayu Batu, dan Kayo Pulau.
Rektor Unhas, Jamaluddin Jompa menyatakan kesiapan pihaknya mendukung penuh program penguatan pangan tersebut.
“Kami siap membantu Pemkot Jayapura dengan sumber daya manusia di sektor pertanian, perikanan dan bidang lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Ia berharap kolaborasi ini mampu menghasilkan inovasi budidaya yang dapat diterapkan secara luas.
Di Papua Barat Daya, Loka POM Sorong memperkuat aspek keamanan pangan melalui monitoring dan evaluasi tiga program unggulan: SAPA Sekolah, Desa Pangan Aman, dan Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas.
Kegiatan dilakukan di sekolah, desa, dan pasar yang menjadi lokasi intervensi untuk memastikan ketersediaan pangan aman bagi masyarakat.
“Keamanan pangan merupakan aspek fundamental yang tidak bisa ditawar,” kata Kepala Loka POM Sorong, Rizki Okprastowo.
Ia menegaskan monev dilakukan untuk memastikan program berjalan sesuai sasaran serta menyiapkan langkah perbaikan. Harapannya, cakupan program dapat diperluas ke lebih banyak wilayah.
Melalui penguatan produksi hingga pengawasan, Papua terus memperkuat fondasi ketahanan pangan daerah secara menyeluruh. #

