Sekolah Rakyat Bagian Komitmen Pemerintah dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan

Jakarta — Pemerintah kembali memperkuat komitmennya dalam menuntaskan kemiskinan struktural melalui program unggulan Sekolah Rakyat. Program ini dirancang sebagai salah satu langkah strategis untuk memutus rantai kemiskinan antar generasi, melalui pendidikan berkualitas yang ditujukan khusus bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.

Di tengah situasi terkini, dimana pemerintah memperpanjang upaya pengentasan kemiskinan ekstrem serta sinergi antar-kementerian dan daerah menjadi poin utama, Sekolah Rakyat hadir sebagai bukti nyata bahwa pembangunan sektor pendidikan dan sosial berjalan beriringan. Program ini telah digulirkan di banyak titik di seluruh Indonesia dan terus diperluas cakupannya.

Menanggapi pelaksanaan program tersebut, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyatakan bahwa Sekolah Rakyat bukan sekadar menyekolahkan anak-anak dari keluarga miskin, tetapi memang dirancang sebagai upaya sistemik untuk mengangkat taraf hidup keluarga.

“Supaya orang tuanya nanti bisa jadi keluarga yang mandiri,” ujar Saifullah.

Ia menjelaskan bahwa murid-murid yang diterima dalam Sekolah Rakyat berasal dari kategori keluarga yang terdata dalam desil 1 atau 2, kelompok paling bawah dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Dengan skema boarding school, fasilitas lengkap, serta dukungan menyeluruh mulai dari asrama, seragam, hingga pelibatan orang tua, program ini ingin memastikan bahwa anak dari keluarga tak mampu bisa berkonsentrasi pada belajar dan menjadi agen perubahan di lingkungannya.

Sementara itu, Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menegaskan bahwa sinergi pemberdayaan masyarakat dan pendidikan vokasi merupakan bagian tak terpisahkan dari program pengentasan kemiskinan.

“Program ini menjadi jembatan penting untuk menyiapkan generasi muda Indonesia menghadapi pasar kerja internasional, pendidikan dan pemberdayaan,” kata Iskandar.

Ia juga menyinggung inisiatif SMK Go Global yang sedang dipersiapkan sebagai pelengkap program seperti Sekolah Rakyat, untuk menyiapkan lulusan terampil dan bersertifikasi siap saing global.

Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah III Kemendagri, TB. Chaerul Dwi Sapta, menekankan peran krusial pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam mempercepat pelaksanaan Sekolah Rakyat.

“Sekolah Rakyat adalah mandat kemanusiaan dan nasional, keberhasilannya sangat bergantung pada kesiapan pemerintah daerah,” ujar Chaerul.

Ia menambahkan bahwa kolaborasi ini tidak hanya terkait pendidikan, tetapi juga mengenai pengadaan lahan, sarana prasarana hingga operasional, semua ditujukan agar akses dan kualitas pendidikan di daerah-tertinggal bisa semakin cepat tercapai.

Sekolah Rakyat hadir sebagai inovasi yang tidak hanya mengangkat aspek pendidikan, tetapi juga memberdayakan keluarga dan masyarakat secara keseluruhan. Program ini menegaskan bahwa pemerintah hadir secara holistik untuk mendukung kelompok rentan, memperkuat akses, dan mendorong kemandirian.

Dengan fondasi kuat melalui koordinasi lintas kementerian, pemerintah daerah, dan komunitas, Sekolah Rakyat mencerminkan visi masa depan Indonesia yang lebih inklusif — di mana anak-anak dari seluruh penjuru negeri memperoleh kesempatan setara, dan keluarga-keluarga yang selama ini terjebak di dalam lingkaran kemiskinan mendapat jalan keluar nyata.


[edRW]