Kado Setahun Prabowo-Gibran: Kesehatan Merata, Pangan Melimpah, Energi Stabil

Jakarta – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terus menunjukkan hasil konkret di berbagai sektor strategis, mulai dari kesehatan, pangan, hingga energi. Ketiga sektor tersebut menjadi fondasi utama dalam memperkuat ketahanan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, utamanya dalam setahun masa kepemimpinannya.

Di bidang kesehatan, program Cek Kesehatan Gratis (CKG) menjadi program utama pemerataan layanan kesehatan di seluruh Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, hingga kini jutaan orang telah menikmati layanan kesehatan tersebut.

“Sudah ada hasilnya. sudah kelihatan masalah kesehatannya di mana, dan dari 36 juta ini yang paling banyak adalah sakit gigi, tekanan darah tinggi, dan gula darah, itu yang mesti dilakukan pengobatan lebih nih,” kata ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

Selain CKG, pemerintah juga menargetkan pembangunan 500 rumah sakit baru dalam empat tahun ke depan. Presiden Prabowo menegaskan, langkah ini merupakan bagian dari komitmen negara untuk memastikan layanan kesehatan berkualitas dapat diakses hingga ke tingkat kabupaten.

Sementara di sektor pangan, capaian besar diraih melalui keberhasilan swasembada beras di berbagai wilayah Indonesia. Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional, Andi Amran Sulaiman, menyebut sejumlah provinsi di Kalimantan kini tidak lagi bergantung pada pasokan beras dari luar daerah.

“Dari lima provinsi, empat sudah swasembada beras di Pulau Kalimantan, sehingga inflasi alhamdulillah terkendali,” ujarnya.

Pemerintah juga tengah memperkuat komoditas strategis seperti beras, jagung, dan gula putih. Melalui strategi hilirisasi pangan, nilai tambah dari sektor pertanian terus meningkat, sementara pasokan dan harga bahan pokok tetap stabil.

Stok beras nasional kini menembus lebih dari 4 juta ton, tertinggi sepanjang sejarah, yang menandai berakhirnya impor beras medium.

Sementara itu, sektor energi juga mengalami perkembangan signifikan. Pengamat energi dari Gerilya Institute, Subhkan Agung Sulistio, menyebut peningkatan produksi minyak (lifting) dari sekitar 430 ribu menjadi hampir 600 ribu barel per hari sebagai capaian besar di tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibran.

Tak hanya itu, Ia menilai kebijakan legalisasi sumur minyak rakyat merupakan langkah tepat untuk memperkuat kemandirian energi lokal.

“Sumur tua hasilnya kecil, jadi lebih baik diserahkan ke masyarakat. Setidaknya ini mendorong kemandirian energi di tingkat lokal,” pungkasnya.