Jakarta – Memasuki satu tahun masa pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, program Cek Kesehatan Gratis (CKG) menjadi salah satu kebijakan yang paling dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.
Program ini bukan hanya memperluas akses layanan kesehatan, tetapi juga menegaskan komitmen pemerintah untuk menghadirkan keadilan sosial melalui pelayanan kesehatan yang inklusif dan mudah dijangkau, terutama bagi masyarakat di daerah terpencil dan kelompok rentan.
Program CKG memperkuat intervensi kesehatan preventif yang selama ini menjadi tantangan di sektor kesehatan nasional. Melalui layanan pemeriksaan gratis yang menjangkau dari desa hingga kelurahan, masyarakat kini tidak hanya menunggu sakit untuk berobat, tetapi didorong untuk melakukan deteksi dini secara berkala. Langkah ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah yang ingin mengubah paradigma layanan kesehatan dari kuratif menjadi promotif dan preventif.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa CKG merupakan cerminan keberhasilan satu tahun pemerintahan yang berpihak pada rakyat.
“Program ini adalah bukti bahwa negara hadir untuk memastikan setiap warga, tanpa terkecuali, punya hak yang sama untuk sehat. Kalau rakyat sehat, maka produktivitas meningkat dan ekonomi daerah ikut bergerak,” tegas Gibran.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa program ini telah menjangkau puluhan juta warga hanya dalam waktu singkat, menunjukkan tingginya antusiasme publik terhadap layanan kesehatan gratis.
“Kami ingin memastikan masyarakat bisa melakukan pemeriksaan tekanan darah, gula darah, hingga kolesterol tanpa harus terbebani biaya. Ini bagian dari transformasi layanan kesehatan yang lebih merata dan berbasis komunitas,” ujar Budi.
Menurut Budi, pemerintah juga sedang memperkuat kerja sama dengan puskesmas, klinik, hingga tenaga kesehatan lokal untuk memastikan CKG berjalan secara berkelanjutan.
Dampak positif program ini juga disoroti oleh Kepala Staf Kepresidenan, Muhammad Qodari, yang menilai bahwa CKG menjadi katalisator peningkatan kesadaran kesehatan masyarakat sekaligus mempercepat pemerataan layanan kesehatan nasional.
“Fakta bahwa puluhan juta warga telah memanfaatkan program ini menunjukkan bahwa kebijakan ini tepat sasaran. Pemerintah bekerja, hasilnya nyata, rakyat merasakan langsung,” ungkap Qodari.
Ia menambahkan bahwa program seperti ini tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, tetapi juga pada geliat ekonomi lokal karena meningkatkan mobilitas layanan dan kebutuhan tenaga kesehatan.
Di lapangan, berbagai laporan terbaru dari daerah menunjukkan bahwa program CKG telah menggerakkan fasilitas kesehatan tingkat pertama. Tenaga medis di daerah menyebut bahwa kehadiran program ini membuat masyarakat lebih sadar pentingnya pemeriksaan dini, sehingga beban biaya pengobatan jangka panjang bisa ditekan.
Pemerintah daerah juga mulai memperluas fasilitas pendukung, dari pos layanan kesehatan keliling hingga integrasi data kesehatan digital untuk memastikan layanan lebih efisien.
Program CKG menjadi bukti bahwa dengan visi yang jelas dan keberpihakan pada rakyat, kebijakan publik dapat menghadirkan dampak konkret dalam waktu relatif singkat. Satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran menunjukkan arah baru layanan kesehatan nasional yang lebih merata, modern, dan berkeadilan.
Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, Indonesia bergerak menuju masa depan di mana kesehatan bukan lagi layanan terbatas, tetapi hak yang dijamin negara untuk seluruh rakyatnya.***