Setahun Pemerintahan Pragib: Ekonomi Tumbuh, Pengangguran Turun, Peluang Kerja Meluas

Oleh: Nuruddin Akmali Sofyan )*

Satu tahun perjalanan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah menorehkan capaian yang patut diapresiasi, terutama di bidang ekonomi dan ketenagakerjaan. Dalam periode yang relatif singkat, arah kebijakan ekonomi nasional terbukti mampu menjaga stabilitas, memperluas peluang kerja, dan memperkuat daya beli masyarakat. Berbagai indikator makro menunjukkan tren positif, menandakan bahwa langkah-langkah strategis pemerintahan ini berjalan di jalur yang tepat menuju visi besar Indonesia Emas 2045.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menguraikan bahwa selama setahun terakhir, berbagai program prioritas di sektor kesejahteraan sosial dan ekonomi rakyat telah membuahkan hasil konkret. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan angka kemiskinan nasional menurun ke level 8,47 persen (terendah sepanjang satu dekade terakhir) dengan jumlah penduduk miskin turun menjadi 23,85 juta orang. Angka ini tidak hanya mencerminkan perbaikan ekonomi makro, tetapi juga keberhasilan kebijakan afirmatif pemerintah dalam memperluas akses terhadap sumber daya ekonomi, terutama bagi kelompok rentan.

Kinerja positif ini juga tercermin dari peningkatan signifikan di sektor ketenagakerjaan. Jumlah penduduk yang bekerja mencapai 145,77 juta orang per Februari 2025, dengan tambahan 3,59 juta tenaga kerja baru dalam setahun terakhir. Capaian tersebut menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi sekaligus menekan angka pengangguran terbuka. Kombinasi antara kebijakan pro-investasi, dukungan terhadap sektor riil, dan perluasan program padat karya menjadi katalis utama meningkatnya serapan tenaga kerja di berbagai sektor, terutama industri manufaktur, pertanian modern, dan infrastruktur.

Pemerintah juga menaruh perhatian besar terhadap penguatan ekonomi rakyat melalui akses pembiayaan yang lebih inklusif. Airlangga menjelaskan bahwa tahun ini pemerintah menambah alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga Rp130 triliun, khusus untuk sektor properti dan usaha produktif masyarakat. Kebijakan ini menjadi bagian penting dari strategi memperkuat ekonomi domestik dengan memperluas daya dukung sektor perumahan, yang memiliki efek berganda terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

Selain itu, upaya memperkuat sistem penyaluran bantuan sosial juga menunjukkan hasil menggembirakan. Melalui Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), pemerintah memastikan bantuan sosial dan dukungan permodalan tersalurkan secara tepat sasaran. Hingga September 2025, sebanyak 3,46 juta pelaku UMKM, petani, dan nelayan telah memperoleh akses permodalan dan dukungan usaha. Program ini tidak hanya menumbuhkan kemandirian ekonomi masyarakat, tetapi juga memperkuat daya tahan sektor mikro dan kecil dalam menghadapi tantangan global.

Dari sisi investasi, capaian pemerintahan Prabowo–Gibran juga mencatat sejarah baru. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menyampaikan bahwa realisasi investasi sepanjang tahun pertama pemerintahan ini menunjukkan pertumbuhan yang sangat menggembirakan. Selama empat kuartal terakhir, realisasi investasi secara konsisten tumbuh dua digit dengan rata-rata peningkatan sebesar 13,6 persen. Untuk pertama kalinya, realisasi investasi per kuartal menembus angka Rp450 triliun. Ini merupakan pencapaian yang belum pernah terjadi pada periode sebelumnya.

Kinerja investasi yang kuat tersebut menjadi indikator meningkatnya kepercayaan investor terhadap stabilitas dan arah kebijakan ekonomi nasional. Dari sisi kualitas, investasi yang masuk juga memiliki dampak langsung terhadap penciptaan lapangan kerja. Susiwijonomencatat bahwa pada kuartal II 2025 saja, investasi berhasil menciptakan 665.000 lapangan kerja baru, angka yang jauh melampaui rata-rata penciptaan kerja di awal pemerintahan sebelumnya yang berada di bawah 200 ribu per kuartal. Angka ini mempertegas bahwa kebijakan hilirisasi industri dan pembangunan infrastruktur ekonomi yang ditempuh pemerintah mulai memberikan hasil nyata di lapangan.

Tak kalah penting, arah kebijakan pemerataan ekonomi juga mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan, termasuk lembaga legislatif. Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Fadel Muhammad, menilai bahwa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah membuka babak baru bagi kemajuan pembangunan nasional. Fadel menilai keberanian Presiden Prabowo dalam mengambil keputusan strategis, baik di tingkat nasional maupun internasional, menjadi faktor penting yang memperkuat kepercayaan dunia terhadap ekonomi Indonesia.

Fadel menambahkan bahwa di tingkat domestik, pemerataan kesempatan berusaha perlu menjadi prioritas utama dalam dua hingga tiga tahun pertama pemerintahan ini. Menurutnya, arah kebijakan yang berpihak pada ekonomi rakyat, seperti dukungan kepada UMKM, penguatan sektor pertanian, dan pengembangan kawasan ekonomi baru, merupakan langkah strategis untuk menciptakan keseimbangan pembangunan antarwilayah. Ia optimis bahwa dengan keberlanjutan kebijakan ini, Indonesia akan memasuki era baru yang ditandai dengan kemandirian ekonomi dan pemerataan kesejahteraan.

Secara umum, capaian ekonomi dalam satu tahun terakhir menunjukkan adanya sinergi kuat antara kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil. Pemerintah berhasil menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan pemerataan. Pertumbuhan ekonomi yang stabil di kisaran 5,3 persen disertai dengan turunnya tingkat pengangguran dan kemiskinan menjadi sinyal bahwa kebijakan ekonomi tidak hanya menitikberatkan pada angka, tetapi juga pada pemerataan hasil pembangunan.

Di tengah ketidakpastian global dan tekanan geopolitik, capaian ini menunjukkan daya tahan ekonomi nasional yang solid. Stabilitas politik dan kebijakan yang konsisten memberikan ruang bagi pelaku usaha untuk tumbuh, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai motor ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Menatap masa depan, dukungan masyarakat terhadap kebijakan ekonomi dan ketenagakerjaan yang dijalankan pemerintahan Prabowo–Gibran menjadi kunci keberlanjutan capaian ini. Pemerataan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan penguatan sektor produktif harus terus menjadi prioritas bersama. Masyarakat diharapkan tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga turut berperan aktif dalam menjaga iklim ekonomi yang kondusif.

Dengan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, visi besar untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera, mandiri, dan berkeadilan dapat tercapai. Sudah selayaknya seluruh elemen bangsa terus mendukung kebijakan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran dalam memperluas pemerataan ekonomi serta menciptakan lapangan kerja yang produktif demi masa depan Indonesia yang lebih makmur.

)* Penulis merupakan Pengamat Ekonomi dan Lapangan Kerja