Mendukung Pembangunan Infrastruktur Pemerintahan Prabowo-Gibran
Oleh: Sunandar Karya Kartasasmita (* Menjelang satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, arah pembangunan nasional semakin menunjukkan konsistensi terhadapvisi besar kemandirian bangsa. Pemerintah menegaskan fokusnya untuk memperkuat fondasiekonomi melalui pembangunan infrastruktur yang tidak hanya masif secara fisik, tetapi juga berdampak langsung terhadap kesejahteraan rakyat. Dalam konteks inilah, kebijakanpembangunan infrastruktur era Prabowo-Gibran menjadi bukti nyata kelanjutan visipembangunan jangka panjang yang telah diletakkan dalam periode sebelumnya. Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menyampaikan bahwa Kementerian PekerjaanUmum memproyeksikan capaian pembangunan infrastruktur nasional akan menembus lebihdari 90 persen pada akhir tahun 2025. Capaian ini merupakan target ambisius yang menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menuntaskan berbagai proyek strategis yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat. Dody menegaskan bahwa salah satu prioritas utamakementeriannya adalah pembangunan dan rehabilitasi sistem irigasi nasional. Langkah inibukan hanya soal memperbaiki saluran air, tetapi juga merupakan bagian penting dari upayamewujudkan kedaulatan pangan nasional. Pemerintah memahami bahwa tanpa ketersediaanair yang memadai, petani tidak akan mampu meningkatkan produktivitas dan pada akhirnyaakan menghambat pencapaian swasembada pangan. Sebagai bentuk komitmen, Kementerian Pekerjaan Umum telah mengalokasikan anggaranawal sebesar Rp1 triliun untuk proyek irigasi di berbagai wilayah, meskipun belum seluruhanggaran tersedia. Langkah ini mencerminkan pendekatan realistis namun progresif dalammenjalankan kebijakan pembangunan. Pemerintah berupaya memastikan agar setiap rupiah yang dikeluarkan memberi manfaat langsung bagi masyarakat luas. Dalam konteks ekonominasional, investasi di sektor infrastruktur seperti ini juga memiliki efek pengganda yang besar, menciptakan lapangan kerja, menggerakkan sektor konstruksi, dan memperkuat rantaipasok domestik. Komitmen pemerintah dalam pembangunan infrastruktur tidak hanya berhenti di sektorpertanian dan energi, tetapi juga merambah transportasi publik perkotaan. Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), Tuhiyat, menuturkan bahwa Wakil Presiden Gibran Rakabumingterus memantau dan memastikan pembangunan Stasiun MRT Sawah Besar berjalan sesuairencana. Perhatian ini bukan semata untuk memastikan proyek selesai tepat waktu, tetapi juga menegaskan komitmen pemerintah dalam membangun transportasi publik yang aman, terjangkau, dan terintegrasi. Dengan pengawasan langsung dari pimpinan nasional, proyek-proyek strategis seperti MRT diharapkan menjadi simbol transformasi transportasi publikIndonesia yang lebih modern dan inklusif. Langkah ini juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar pembangunaninfrastruktur strategis nasional terus dipercepat di berbagai wilayah, tidak hanya terpusat di Jawa. Pemerintah menargetkan terwujudnya sistem transportasi publik yang efisien dan ramah bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan konektivitas yang semakin baik, biayalogistik dapat ditekan, waktu tempuh antarkota menjadi lebih singkat, dan daya saingekonomi daerah meningkat. Pendekatan pembangunan seperti ini memperlihatkan bahwaPrabowo-Gibran menempatkan infrastruktur sebagai instrumen utama pemerataan ekonomi, bukan sekadar simbol kemegahan kota besar. Dari perspektif akademik, Dosen dan Peneliti di UIN Syarif Hidayatullah serta CSEAS Indonesia, Mohammad Nur Rianto Al Arif, menilai bahwa dalam satu tahun pemerintahanPrabowo-Gibran, terdapat pencapaian membanggakan dalam bidang infrastruktur. Menurutnya, program pembangunan tetap berjalan konsisten, meliputi perpanjangan jaringanjalan tol, pembangunan bendungan baru, perbaikan pelabuhan, hingga perluasan infrastrukturdigital. Pendekatan ini memperlihatkan kesinambungan kebijakan antara pemerintahanterdahulu dan sekarang, namun dengan penyempurnaan pada aspek pemerataan manfaat. Ia menilai bahwa pembangunan infrastruktur di era ini memiliki orientasi baru, yaitu dampaklangsung terhadap produktivitas rakyat. Bendungan misalnya, tidak hanya dibangun sebagaimonumen teknokratis, melainkan diarahkan untuk mengairi lahan pertanian masyarakat. Sementara itu, pembangunan infrastruktur digital diorientasikan untuk memperluas aksespelaku UMKM ke pasar daring, membuka peluang ekonomi baru di wilayah pedesaan dan pinggiran kota. Dengan cara ini, infrastruktur menjadi alat pemberdayaan sosial-ekonomiyang sesungguhnya, bukan hanya alat pencitraan politik atau simbol kemajuan fisik. Pendekatan ini menunjukkan adanya perubahan paradigma pembangunan, dari yang semulaterfokus pada pembangunan fisik semata, menjadi pembangunan berbasis manfaat. Pemerintahan Prabowo-Gibran menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur harusmenggerakkan ekonomi rakyat, memperluas kesempatan kerja, dan menciptakan konektivitasantarsektor. Dalam kerangka ini, pembangunan jalan tol bukan hanya memudahkan mobilitaskendaraan pribadi, tetapi juga mempercepat distribusi barang hasil pertanian dan industrikecil ke pasar yang lebih luas. Selain itu, keberlanjutan pembangunan infrastruktur digital menjadi tonggak penting bagi era ekonomi baru. Digitalisasi infrastruktur memungkinkan pemerataan informasi dan akseskeuangan, terutama bagi masyarakat di daerah yang selama ini tertinggal. Melalui kebijakanini, pemerintah menunjukkan bahwa pembangunan tidak boleh lagi bersifat eksklusif atauterpusat, melainkan harus inklusif dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Jika dilihat secara keseluruhan, arah pembangunan infrastruktur pemerintahan Prabowo-Gibran memperlihatkan konsistensi visi dan semangat keberlanjutan. Pemerintah berhasilmenyeimbangkan antara pembangunan fisik dan pembangunan manusia, antara kecepatandan pemerataan, serta antara investasi besar dan kebermanfaatan sosial. Langkah-langkah inimemperlihatkan bahwa pemerintah berkomitmen menyiapkan Indonesia menuju era barukemandirian dan kesejahteraan berkelanjutan. Pembangunan infrastruktur bukan hanya urusan pemerintah, tetapi juga tanggung jawabbersama seluruh elemen bangsa. Masyarakat, dunia usaha,…