JAKARTA – Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus menunjukkan keseriusannya dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional melalui implementasi program prioritas seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Sekolah Rakyat. Kedua program unggulan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menciptakan pemerataan manfaat pembangunan serta memperkuat fondasi ekonomi bangsa secara berkelanjutan.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa arah kebijakan ekonomi pemerintahan Presiden Prabowo berakar kuat pada konsep Sumitronomics yang digagas oleh ekonom nasional Sumitro Djojohadikusumo. Konsep ini menekankan tiga pilar utama pembangunan nasional, yakni pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pemerataan manfaat pembangunan, dan stabilitas nasional.
Menurut Purbaya, program seperti MBG dan Sekolah Rakyat dirancang secara terukur dan berorientasi pada kesejahteraan jangka panjang masyarakat. Program ini tidak hanya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui akses gizi dan pendidikan yang lebih baik, tetapi juga menciptakan efek berganda (multiplier effect) terhadap perekonomian nasional melalui penguatan sektor pertanian, pangan lokal, dan industri mikro kecil menengah (UMKM).
“Program MBG dan Sekolah Rakyat merupakan wujud nyata keberpihakan Presiden Prabowo terhadap rakyat. Program ini adalah strategi pemerataan manfaat pembangunan dan langkah konkret menjaga stabilitas nasional,” ujar Purbaya Yudhi Sadewa.
Purbaya menambahkan, keberhasilan pembangunan nasional tidak hanya diukur dari angka pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dari kemampuan pemerintah memastikan manfaat pembangunan dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan kombinasi antara pemerataan dan pertumbuhan, stabilitas ekonomi Indonesia diyakini akan semakin kokoh dan berdaya saing tinggi di kawasan.
Sementara itu, tokoh nasional Jusuf Wanandi turut mengapresiasi arah kebijakan ekonomi pemerintahan Presiden Prabowo. Dalam tulisannya berjudul My Personal Take on President Prabowo’s Achievements and Challenges, Jusuf menilai fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat dan stabil, dengan pertumbuhan sekitar lima persen dan defisit anggaran yang terjaga di bawah tiga persen.
Ia menilai, program MBG merupakan langkah strategis yang mampu menggerakkan roda ekonomi nasional melalui peningkatan konsumsi pangan lokal dan penciptaan lapangan kerja baru.
“Jika dikelola dengan baik, program MBG dapat menjadi motor pertumbuhan baru yang memperkuat ekonomi nasional,” tulis Jusuf.
Dengan kebijakan yang terarah, transparan, dan berpihak kepada rakyat, pemerintah meyakini bahwa program MBG akan menjadi tonggak penting dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional serta mempercepat tercapainya kesejahteraan yang merata di seluruh Indonesia.