Program Magang Nasional Wujud Nyata Komitmen Pemerintah Siapkan SDM Unggul

Jakarta – Pemerintah terus memperkuat agenda pembangunan sumber daya manusia (SDM) berkualitas melalui peluncuran Program Magang Nasional. Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman kerja bagi lulusan perguruan tinggi sekaligus memperkuat hubungan antara dunia pendidikan dan dunia usaha.

Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Cris Kuntadi mengungkapkan bahwa hingga saat ini sudah ada 451 perusahaan yang mendaftar untuk mengikuti Program Magang Nasional. Program ini dijalankan melalui skema kerja sama antara perguruan tinggi dengan dunia usaha, sebagai upaya menciptakan tenaga kerja siap pakai dan berdaya saing. “Program tersebut akan dijalankan melalui skema kerja sama perguruan tinggi dengan dunia usaha. Magang Nasional bertujuan mengenalkan dunia kerja, meningkatkan kompetensi terkait bidang keilmuannya, serta memberikan pengalaman kerja sehingga para lulusan memiliki peluang lebih besar untuk terserap di pasar kerja,” ujar Cris Kuntadi di Jakarta.

Ia menambahkan, Magang Nasional merupakan bagian dari Paket Ekonomi 8+4+5 Tahun 2025 yang diluncurkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atas arahan Presiden Prabowo. Program ini menyasar lulusan diploma dan sarjana yang lulus dalam kurun waktu maksimal satu tahun terakhir. Sebagai bentuk komitmen pemerintah, peserta magang juga akan mendapatkan uang saku setara upah minimum yang disalurkan langsung oleh pemerintah melalui Bank Himbara. Skema ini menjadi bukti nyata keberpihakan pemerintah terhadap generasi muda yang tengah mencari pengalaman kerja sekaligus menyiapkan diri menghadapi dunia industri.

Sejumlah pakar ketenagakerjaan menilai program magang nasional ini merupakan terobosan penting untuk menekan angka pengangguran terdidik. Pakar Hukum Universitas Airlangga, Profesor Hadi Subhan, menilai bahwa kebijakan tersebut sangat strategis dalam memperkuat link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja. “Sangat bagus program magang nasional ini. Manfaatnya banyak, untuk meningkatkan kompetensi pemagang, memperkuat link and match, serta mengurangi pengangguran di kalangan lulusan baru,” ujarnya.

Senada dengan itu, pengamat ketenagakerjaan Profesor Payaman Simanjuntak menekankan pentingnya tindak lanjut perusahaan terhadap peserta magang setelah program berakhir. Ia berharap perusahaan dapat merekrut langsung peserta magang yang berprestasi atau membantu menyalurkan mereka ke perusahaan mikro dan kecil yang membutuhkan tenaga kerja terlatih. “Pemerintah perlu mendorong usaha menengah dan besar untuk ikut serta karena saat ini jumlah perusahaan penyelenggara magang masih terbatas dan terkonsentrasi di sektor industri,” jelas Payaman.

Program Magang Nasional diharapkan menjadi katalis dalam memperkuat daya saing tenaga kerja muda Indonesia, sekaligus menjawab tantangan pengangguran terdidik yang masih menjadi persoalan klasik di berbagai daerah. Melalui sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan perguruan tinggi, Indonesia optimistis dapat mencetak SDM unggul yang siap menghadapi persaingan global dan berkontribusi nyata terhadap kemajuan ekonomi nasional.