Pemerintah Gelar Pelatihan UMKM untuk Tingkatkan Daya Saing

Jakarta – Pemerintah terus mendorong peningkatan daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui berbagai program pelatihan dan pemberdayaan. Upaya ini diwujudkan dalam kegiatan yang melibatkan pemerintah daerah, perbankan, hingga pelaku industri kreatif guna membantu UMKM naik kelas melalui inovasi dan pemanfaatan teknologi digital.

Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela hadir sebagai pembicara utama dalam Talkshow dan Bedah Buku yang menjadi bagian dari rangkaian Lampung Begawi 2025 di Lampung City Mall, Bandarlampung. Acara tersebut mengangkat tema “Peran Pemerintah dalam Mendorong Pengembangan UMKM untuk Naik Kelas dan Berdaya Saing”.

Dalam sambutannya, Jihan menegaskan pentingnya UMKM sebagai penopang utama perekonomian Lampung yang memiliki hampir 500 ribu unit usaha.

“Modal finansial saja tidak cukup. UMKM kita membutuhkan inovasi, kualitas produk, komunikasi yang baik, serta pemanfaatan teknologi digital. Inilah tantangan sekaligus peluang yang harus kita kelola bersama,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa UMKM masih menghadapi sejumlah kendala seperti keterbatasan modal dan sumber daya manusia, rendahnya literasi digital, hingga kepercayaan masyarakat terhadap transaksi online yang masih terbatas. Oleh karena itu, Jihan mendorong percepatan digitalisasi UMKM agar pelaku usaha memiliki akses lebih luas pada pasar digital, pembiayaan, serta pendampingan usaha.

Jihan juga menyinggung potensi besar sektor e-commerce di Indonesia yang diproyeksikan mencapai 109 miliar dolar AS pada 2025. Menurutnya, peluang tersebut harus dapat dimanfaatkan oleh UMKM agar mampu meningkatkan daya saing di tingkat nasional maupun global.

Di sisi lain, dukungan juga datang dari perbankan. Bank Negara Indonesia (BNI) melalui Rumah BUMN BNI Belu, Nusa Tenggara Timur, menggelar pelatihan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) bagi pelaku UMKM. Workshop bertajuk “17 Jurus AI Bantu UMKM Naikkan Omset Hingga Milyaran” yang diselenggarakan pada 23 September 2025 itu diikuti 31 peserta secara hybrid.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan pelatihan ini merupakan langkah nyata BNI untuk meningkatkan kapasitas UMKM, khususnya di kawasan timur Indonesia.

“Melalui program ini, pelaku usaha diajak memanfaatkan berbagai tools dan kecanggihan AI agar pekerjaan sehari-hari lebih mudah dilakukan hanya dengan perangkat smartphone,” jelasnya.

Dalam sesi pelatihan, Praktisi Internet Marketing Iqrok Wahyu Perdana memberikan materi tentang cara mengoptimalkan AI untuk kebutuhan bisnis, mulai dari mengedit foto produk, membuat video promosi, hingga menyusun konten pemasaran menggunakan aplikasi ChatGPT dan Google Gemini.

Menurut Okki, pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga membuka wawasan peserta mengenai strategi pemasaran cerdas dan analisis berbasis data untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat.

“Dengan pelatihan seperti ini, kami berharap pelaku UMKM dapat memperoleh keterampilan dan pengetahuan baru yang bermanfaat untuk mengembangkan bisnis mereka melalui pemanfaatan teknologi AI,” pungkasnya.

Melalui kolaborasi antara pemerintah daerah, dunia perbankan, serta praktisi digital, diharapkan UMKM di Indonesia mampu memperkuat posisinya sebagai tulang punggung ekonomi nasional sekaligus meningkatkan daya saing di pasar global.