Jakarta — Sinergi Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), dan masyarakat kembali menjadi fondasi penting dalam menjaga keamanan serta memastikan demokrasi berjalan aman dan damai. Persatuan ketiga elemen bangsa ini terbukti mampu meredam berbagai isu provokatif yang berpotensi mengganggu stabilitas nasional.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan, masyarakat jangan mudah terjebak dalam hasutan kelompok tertentu. “Ada pihak yang sengaja mendorong aksi anarkis demi menciptakan kekacauan. Jangan mau diadu domba, dan jangan mudah mengikuti hasutan. Kalau ada masalah, selesaikan lewat jalur hukum, musyawarah, dan aturan yang berlaku,” ujarnya di Jakarta.
Ia menambahkan, TNI siap bekerja sama penuh dengan Polri untuk menjaga keamanan nasional. “Ini bukan sekadar soal stabilitas, tapi juga soal harga diri bangsa,” tegas Agus.
Soliditas TNI-Polri ditunjukkan melalui operasi gabungan di berbagai daerah. Patroli bersama, strategi komunikasi publik, hingga pendekatan dialogis dengan masyarakat membuat warga merasa aman. Kehadiran aparat yang kompak menjadi pesan kuat agar publik tidak terpengaruh isu liar, khususnya yang beredar di media sosial.
Polri juga memperketat pengawasan di ruang digital. Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigjen Pol Himawan Bayu Aji, mengungkapkan pihaknya telah menindak tegas penyebar provokasi. “Kami sudah menetapkan satu tersangka pemilik akun yang aktif menyebarkan konten hasutan. Hingga kini ada 592 akun dan konten provokatif yang telah kami blokir. Patroli siber akan terus digencarkan untuk mendeteksi akun-akun baru,” jelas Himawan.
Aparat menegaskan peran mereka semakin kuat dengan dukungan publik. Warga diharapkan bijak dalam menyikapi informasi. “Masyarakat punya tanggung jawab moral untuk tidak mudah terpancing isu provokatif serta menjaga lingkungannya dari potensi kericuhan,” kata Agus.
Dukungan nyata datang dari masyarakat sipil. Koordinator Aliansi Rakyat Peduli Negara (ARPN), Mario, menegaskan isu keretakan hubungan TNI-Polri hanyalah propaganda pihak tertentu.
“Isu itu provokasi belaka. Tanpa TNI-Polri, mustahil bangsa ini bisa menjaga kedaulatan dan keamanan. Kami rakyat Indonesia berada di belakang TNI-Polri,” ujar Mario dalam aksi damai ARPN di Jakarta.
Dengan soliditas TNI-Polri yang mendapat dukungan rakyat, Indonesia diyakini memiliki modal besar untuk menghadapi tantangan global maupun dinamika politik domestik. Stabilitas yang terjaga membuka ruang bagi pembangunan, investasi, dan kesejahteraan rakyat.