JAKARTA – Menjelang satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tampil sebagai salah satu capaian kinerja paling menonjol. Dalam kurun waktu hanya 11 bulan, program prioritas nasional ini telah menjangkau hampir 30 juta penerima manfaat, terdiri dari anak-anak sekolah dan ibu hamil di seluruh Indonesia. Keberhasilan ini menegaskan komitmen pemerintah untuk mewujudkan generasi sehat dan kuat sebagai fondasi Indonesia Emas 2045.
Presiden Prabowo menekankan bahwa pemerintah tidak akan berpuas diri meskipun angka kesalahan distribusi program MBG sangat kecil, hanya 0,00017 persen. “Saudara-saudara sekalian, sampai hari ini sudah menjelang 30 juta penerima manfaat, 30 juta anak-anak dan ibu-ibu hamil tiap hari menerima makanan. Bahwa ada kekurangan, iya. Ada keracunan makanan, iya. Kita hitung, dari semua makanan yang keluar penyimpangan atau kekurangan atau kesalahan itu adalah 0,00017 persen. Ini tidak membuat kita puas dengan itu!” tegasnya dalam pidato di Musyawarah Nasional PKS, Senin (29/9).
Prabowo bahkan membandingkan capaian Indonesia dengan Brasil. “Brasil memerlukan waktu 11 tahun untuk mencapai 40 juta penerima manfaat. Kita 11 bulan sudah 30 juta penerima manfaat. Ada kekurangan? Ada. Tapi, manfaatnya sangat-sangat besar,” ujar Presiden. Ia menegaskan target pemerintah adalah zero accident dengan berbagai langkah perbaikan untuk memastikan keamanan pangan di setiap dapur Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG). “Kita sudah bikin SOP, semua alat harus dicuci pakai alat modern, dan kita juga perintahkan semua dapur harus punya test kit, alat uji sebelum distribusi harus diuji dulu semua,” jelasnya.
Langkah konkret pemerintah juga disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan. Ia menegaskan keselamatan anak adalah prioritas utama, termasuk melalui percepatan sertifikasi laik higiene dan sanitasi di seluruh dapur MBG. “Seluruh proses ini kami lakukan terbuka agar masyarakat tahu bahwa negara hadir dan tidak main-main dalam menjaga anak-anak Indonesia,” tegasnya.
Dukungan terhadap MBG datang dari lima organisasi profesi kesehatan seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI). Mereka menyatakan siap membantu pemerintah melakukan quality control di 514 kabupaten/kota.
Dengan cakupan luas dan manfaat ekonomi yang ikut menggerakkan petani, peternak, serta pelaku UMKM, program MBG menjadi bukti nyata kepemimpinan Prabowo–Gibran yang cepat, responsif, dan berpihak pada rakyat. Pencapaian besar ini memperkuat optimisme publik bahwa target 82 juta penerima manfaat dapat diwujudkan secara aman dan berkualitas, sekaligus mengokohkan MBG sebagai andalan kinerja pemerintahan Prabowo–Gibran jelang satu tahun kepemimpinan.