Distribusi Paket Stimulus Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Sambut Setahun Prabowo – Gibran

Jakarta – Memasuki tahun pertama pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, pemerintah semakin gencar menyalurkan paket stimulus ekonomi sebagai instrumen strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Upaya ini ditempuh di tengah tekanan global serta tantangan domestik agar target pertumbuhan dapat terjaga.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan optimisme bahwa stimulus ini dapat mempercepat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Dari sisi fiskal, upaya tersebut diharapkan dapat menjaga defisit anggaran dalam batas wajar dan memperkuat ruang fiskal di masa mendatang.

“PDB tumbuh lebih cepat, tax-nya lebih cepat juga, jadi dampaknya ke defisit cenderung netral to positif,” ujar Purbaya.

Respons positif juga datang dari kalangan pasar. Analis Panin Sekuritas, Felix Darmawan menyebutkan, stimulus ekonomi dari pemerintah menjadi katalis positif di pasar modal.

“Paket stimulus ini memberi angin segar bagi pasar saham karena membuat ekspektasi pertumbuhan domestik lebih kuat.” ungkap Felix.

Dampak positif itu tercermin dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencatat penguatan 1,06 persen ke level 7.937,12 pada perdagangan 15 September 2025. Sejak awal tahun, IHSG sudah menguat sekitar 12,11 persen secara year to date.

Analis Infovesta Utama, Ekky Topan, mengatakan bahwa stimulus tersebut memberi sinyal kuat bahwa pemerintah serius menjaga daya beli masyarakat, memperluas lapangan kerja, dan mendorong produktivitas lintas sektor.

“Di tengah tekanan makro dan meningkatnya persepsi risiko pasca-reshuffle, kehadiran stimulus ini bisa menjadi katalis pemulihan sentiment investor, terutama jika implementasinya dilakukan secara konkret dan terarah,” jelas Ekky.

Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan paket stimulus yang dikenal sebagai “8+4+5”, yaitu delapan program akselerasi untuk 2025, empat program yang dilanjutkan ke 2026, dan lima program prioritas untuk penyerapan tenaga kerja.

Dalam kerangka target pertumbuhan 5,2 persen di tahun 2025, stimulus ekonomi diharapkan menjadi salah satu pendorong utama. Jika implementasi berjalan mulus dengan pemantauan yang ketat, tekanan eksternal dan ketidakpastian dapat diredam, maka pertumbuhan ekonomi berpotensi melampaui ekspektasi menjelang satu tahun kepemimpinan Prabowo – Gibran.