Publik dan Aparat Bersatu Kawal Demokrasi yang Aman dan Bermartabat

Jakarta – Gerakan bersama antara publik dan aparat keamanan terus menunjukkan hasil positif dalam menjaga stabilitas demokrasi di Indonesia. Semangat ini menegaskan bahwa penyampaian aspirasi dapat dilakukan dengan cara santun dan bermartabat, tanpa menimbulkan keresahan maupun kerusakan.

Ketua Umum Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI), Syarief Hidayatullah, mengatakan bahwa penyampaian pendapat adalah hak konstitusional yang dijamin undang-undang, namun harus dilakukan melalui jalur resmi. Ia menegaskan bahwa kebebasan berekspresi tidak boleh disalahgunakan hingga merugikan masyarakat luas.

“Kalau demonstrasi berujung bentrokan dengan aparat dan merusak fasilitas publik, maka esensi perjuangan aspirasi bisa hilang. Kita harus menyalurkannya lewat cara-cara yang bijak,” ujarnya.

Menurut Syarief Hidayatullah, karakter bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi musyawarah dan kesantunan. Ia menilai aspirasi akan lebih kuat bila disampaikan dengan argumen dan solusi, bukan dengan tindakan anarkis.

“Budaya kita adalah dialog, bukan kekerasan. Itu yang harus terus dijaga,” tambahnya.

Sejalan dengan itu, kepolisian bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan masyarakat di berbagai daerah agar tidak mudah terprovokasi hoaks yang dapat membelokkan niat baik penyampaian pendapat. Publik yang menolak aksi kekerasan sekaligus mendukung kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto membuktikan bahwa demokrasi tidak harus dipertaruhkan dengan kekacauan.

Solidaritas rakyat dan aparat, didukung mekanisme konstitusional serta sikap pemerintah yang transparan, menjadi pondasi demokrasi yang sehat. Pemerintah pun memiliki mandat moral untuk terus membuka ruang aspirasi rakyat. Langkah ini disertai dengan penegakan hukum yang tegas dan adil, sehingga demokrasi dapat berjalan tanpa anarkisme.

Stabilitas keamanan bangsa tetap menjadi prioritas dalam menjaga keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Komitmen ini juga ditegaskan oleh aparat pertahanan.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, mengatakan bahwa TNI melalui satuan kewilayahan seperti Kodim dan Koramil siap bersinergi dengan kepolisian serta pemerintah daerah. Menurutnya, sinergi lintas sektor ini penting untuk memperkuat keamanan di lingkungan masyarakat dari berbagai potensi ancaman.

“Ya, itu pasti. Di seluruh wilayah tanah air, kita menggalakkan kembali semangat menjaga keamanan lingkungan,” kata Brigjen TNI Wahyu Yudhayana.

Ia menambahkan, peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas sangat vital sebagai ujung tombak kehadiran TNI-Polri di tengah masyarakat. Kehadiran mereka tidak hanya membantu kegiatan sosial masyarakat, tetapi juga memastikan setiap wilayah tetap kondusif.

“Kebersamaan ini adalah kunci agar masyarakat merasa terlindungi dan suasana tetap aman,” ujarnya.

Dengan soliditas rakyat, aparat keamanan, dan pemerintah, demokrasi Indonesia semakin matang. Aspirasi publik tetap terjaga, keamanan nasional terpelihara, dan bangsa dapat melangkah maju dengan tenang dan bermartabat.