Tuai Pujian, Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Perdamaian Dunia di PBB

Jakarta – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto kembali menarik perhatian dunia internasional saat menyampaikan pidato di Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Dalam forum global tersebut, Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk memperjuangkan perdamaian abadi, keadilan sosial, serta kerja sama internasional yang setara.

“Hanya solusi dua negara ini yang akan mengarah pada perdamaian. Kita harus menjamin kenegaraan bagi Palestina. Namun, Indonesia juga menyatakan bahwa begitu Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui Negara Israel dan kami akan mendukung semua jaminan untuk keamanan Israel,” ujar Prabowo.

Presiden menambahkan, pengakuan kenegaraan harus diiringi peluang nyata menuju perdamaian yang adil dan permanen.

“Pengakuan harus berarti peluang nyata menuju perdamaian abadi. Ini harus menjadi perdamaian nyata untuk semua pihak, untuk semua pihak yang terlibat,” tegasnya.

Selain menyerukan keadilan global, Prabowo menegaskan kesiapan Indonesia untuk mengambil bagian dalam menjaga stabilitas dunia.

“Kami siap mengambil bagian kami dalam perjalanan menuju perdamaian ini. Kami bersedia menyediakan pasukan penjaga perdamaian,” ungkapnya.

Pidato ini mendapat apresiasi luas dari berbagai pihak. Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid (HNW) menilai sikap konsisten Indonesia di panggung dunia menjadi representasi dari amanat konstitusi.

“Sangat patut diapresiasi komitmen Presiden Prabowo untuk tetap menyuarakan perdamaian, ini sejalan dengan semangat UUD 1945 yang memerintahkan Indonesia untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” kata HNW.

HNW juga mendorong Presiden untuk menyuarakan pentingnya reformasi PBB.

“Adanya hak veto yang tidak demokratis, dan keanggotaan tetap Dewan Keamanan PBB yang sangat tidak adil, kinilah momentumnya untuk disuarakan oleh Presiden RI langsung di mimbar Sidang Umum PBB,” ujarnya.

Menurut Dosen Hubungan Internasional Universitas Indonesia, Emir Chairullah, pidato Prabowo menunjukkan posisi strategis Indonesia sebagai kekuatan menengah yang konsisten memperjuangkan multilateralisme.

“Pidato Presiden di PBB ini semakin menunjukkan posisi strategis Indonesia di percaturan global. Semangat keadilan, kerja sama multilateral, dan perdamaian inilah yang ingin disampaikan Presiden Prabowo,” jelas Emir.
Emir menambahkan, Indonesia kini diterima baik di berbagai poros dunia, dari keanggotaan BRICS hingga proses aksesi OECD.

“Indonesia disambut baik di kedua aliansi ini. Tekanan dari negara besar tidak menyurutkan posisi kita,” ujarnya.

Pidato Prabowo di forum PBB menegaskan bahwa Indonesia tidak hanya hadir sebagai peserta, tetapi sebagai negara yang aktif menawarkan solusi dan siap mengambil peran konkret. []