Pemerintah dan Danantara Pastikan Hilirisasi Energi Ciptakan Ratusan Ribu Lapangan Kerja

JAKARTA – Pemerintah bersama Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) menegaskan komitmen mempercepat hilirisasi energi sebagai motor pertumbuhan ekonomi nasional. Program strategis ini diyakini tidak hanya meningkatkan nilai tambah sumber daya alam, tetapi juga menciptakan ratusan ribu lapangan kerja baru yang berkualitas di berbagai daerah Indonesia.

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ahmad Erani Yustika, mengungkapkan 18 proyek hilirisasi kini tengah memasuki tahap penyusunan studi kelayakan (feasibility study/FS). Proses ini ditargetkan selesai pada akhir 2025 sehingga proyek bisa segera dieksekusi. “Semuanya dipastikan rampung tepat waktu, karena hilirisasi adalah fondasi kemandirian energi kita,” ujar Erani di Jakarta.

Proyek-proyek tersebut memiliki nilai investasi mencapai Rp618,13 triliun dan diperkirakan menyerap 276.636 tenaga kerja. Rinciannya meliputi delapan proyek di sektor mineral dan batu bara (minerba), dua proyek transisi energi, dua proyek ketahanan energi, tiga proyek pertanian, serta tiga proyek kelautan dan perikanan.

Menteri ESDM sekaligus Ketua Satgas Hilirisasi, Bahlil Lahadalia, menegaskan pemerintah akan mengawal penuh proses pelaksanaan investasi ini. Pemerintah memastikan seluruh aspek teknis, mulai dari perizinan, lahan, hingga penguatan sosial-lingkungan berjalan lancar demi kelancaran hilirisasi.

“Hilirisasi ini adalah jalan bagi pemerataan ekonomi dan penguatan ketahanan energi nasional. Pemerintah bersama Danantara akan bekerja cepat, terukur, dan transparan,” kata Bahlil.

CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani menambahkan, sektor hilirisasi menyumbang porsi besar dalam investasi nasional. Dari kloter kedua investasi senilai Rp950 triliun, sekitar 30 persen berasal dari hilirisasi. Danantara juga telah mengamankan komitmen pendanaan internasional sebesar 7 miliar dolar AS dari sejumlah sovereign wealth fund (SWF) global, termasuk Qatar, China Investment Corporation (CIC), dan Russian Direct Investment Fund (RDIF).

Presiden Prabowo Subianto dalam pidato kenegaraannya di Sidang Tahunan MPR RI menegaskan, keberadaan Danantara menjadi tonggak sejarah dalam perjalanan Indonesia menuju kemandirian ekonomi. Ia menekankan bahwa hilirisasi akan membawa manfaat nyata bagi rakyat. “Danantara akan ciptakan jutaan lapangan kerja berkualitas terutama di bidang hilirisasi,” ungkap Presiden Prabowo.

Dengan dukungan penuh pemerintah dan kepercayaan internasional, hilirisasi energi diyakini akan menjadi penggerak utama transformasi ekonomi, memperkuat ketahanan nasional, sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.