Jakarta – Pemerintah terus menunjukkan keseriusannya dalam menindaklanjuti aspirasi 17+8 yang disampaikan masyarakat. Salah satu langkah nyata adalah percepatan pemulihan ekonomi nasional yang kini menjadi prioritas utama.
Aspirasi 17+8 berisi dorongan agar pemerintah memperkuat pembangunan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, serta menjaga stabilitas sosial-politik. Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pemerintah terbuka terhadap aspirasi tersebut dan berkomitmen untuk mengintegrasikannya dalam kebijakan pembangunan yang lebih inklusif.
Merespon situasi tersebut, pemerintah Kembali meluncurkan paket kebijakan ekonomi yang digadang sebagai strategi untuk mempercepat pemulihan sekaligus mendorong pertumbuhan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto menjelaskan bahwa paket ini merupakan hasil pembahasan langsung dengan Presiden. “Rapat dengan Pak Presiden membahas kebijakan yang kita beri nama paket ekonomi 2025,” ujar Airlangga.
Dalam paket tersebut, pemerintah merancang 17 program. Sebanyak 8 program diantaranya fokus untuk percepatan ekonomi di tahun 2025, 4 program berlanjut ke 2026, sementara 5 program lainnya diarahkan untuk memperkuat penyerapan tenaga kerja.
Airlangga menambahkan, alokasi anggaran masih difinalisasi bersama Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, agar tepat sasaran sesuai kebutuhan prioritas nasional.
Senada dengan hal tersebut, Menkeu Purbaya mengungkapkan bahwa dirinya telah mendapatkan arahan dari Presiden Prabowo terkait percepatan pertumbuhan ekonomi nasional, salah satunya dengan melonggarkan aturan fiskal.
“Pak Presiden dan tim tadi beberapa menteri sudah setuju untuk menciptakan langkah-langkah supaya program pembangunannya cepat dan system finansialnya tidak ketat seperti sekarang,” terangnya.
Purbaya mengungkapkan, masalah ekonomi juga dirasakan oleh sebagian besar orang sehingga memicu aksi. Maka sangat jelas, dalam visinya, Purbaya fokus menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 7% dan lapangan kerja terbuka lebar.
“Kuncinya di situ, berapa cepat bisa kita pulihkan ekonomi sehingga lapangan kerja ada banyak, itu yang kita kejar nanti ke depan,” tambahnya.