Pemerintah Dorong Digitalisasi Koperasi Desa Merah Putih di Seluruh Indonesia

Jakarta – Direktur Risk Management Bank Mandiri, Danis Subyantoro, menegaskan dukungan perbankan terhadap penguatan kelembagaan koperasi desa agar mampu menjadi motor ekonomi lokal yang mandiri dan modern.

“Bank Mandiri mendukung penguatan kelembagaan koperasi desa agar dapat menjadi motor ekonomi lokal yang mandiri,” kata Danis dalam Paparan Publik Laporan Keuangan Kuartal II 2025 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Dukungan tersebut sejalan dengan langkah pemerintah yang terus menggenjot digitalisasi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) melalui platform Simkopdes. Sistem Informasi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih ini dirancang sebagai wadah resmi untuk memperkenalkan legalitas, visi, misi, hingga produk unggulan koperasi desa kepada publik secara digital.

Transformasi ini diproyeksikan akan menyentuh seluruh daerah Indonesia, sehingga koperasi desa memiliki identitas resmi dan dapat terhubung langsung dengan ekosistem digital nasional.

Hingga pertengahan 2025, tercatat sekitar 150 KDKMP telah mendapat pendampingan, dengan lebih dari 1.300 peserta dilatih untuk meningkatkan kapasitas SDM dan manajemen koperasi. Program ini tidak hanya berhenti pada pelatihan, tetapi juga memberikan akses permodalan serta solusi transaksi digital bagi koperasi desa.

Melalui aplikasi Livin’ Merchant, koperasi didorong untuk memperluas jangkauan layanan, meningkatkan daya saing usaha lokal, serta memudahkan transaksi anggotanya.

Plt. Direktur Utama LPDB, Krisdianto, menyebut bahwa digitalisasi koperasi adalah agenda penting pemerintah.

“Sosialisasi dan bimtek ini adalah bagian dari komitmen Kementerian Koperasi dan LPDB untuk menghadirkan koperasi desa yang lebih adaptif dengan perkembangan zaman. Melalui Simkopdes, KDKMP tidak hanya memiliki identitas resmi secara online, tetapi juga dapat terhubung dengan ekosistem digital nasional,” ujar Krisdianto.

Digitalisasi koperasi desa diyakini mampu memperkuat transparansi, memperluas jaringan kemitraan, dan meningkatkan kredibilitas di mata mitra maupun calon investor. Dengan demikian, koperasi desa dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang mampu memanfaatkan teknologi untuk memperluas pasar.

Bank Mandiri menegaskan komitmennya mendukung langkah ini melalui likuiditas yang kuat. Hingga Juni 2025, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri tercatat Rp 1.459,9 triliun, naik 11,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kredit mikro produktif pun tumbuh 12,6 persen year-on-year hingga kuartal II 2025, menunjukkan kontribusi nyata sektor perbankan dalam memperkuat ekonomi kerakyatan.

Pemerintah menargetkan agar Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih hadir di seluruh Indonesia sebagai motor penggerak ekonomi desa yang kuat, mandiri, dan modern. Dengan langkah ini, digitalisasi koperasi desa akan menjadi bagian dari strategi nasional dalam membangun ekonomi inklusif yang berakar dari desa untuk Indonesia.

[w.R]