Kalimantan Selatan – Semangat kebersamaan antara masyarakat dan aparat keamanan, khususnya TNI dan Polri, menjadi kunci penting dalam mewujudkan demokrasi yang damai, tertib, dan berkeadaban. Demokrasi Indonesia tidak hanya ditopang oleh sistem politik, tetapi juga oleh kesadaran kolektif bahwa perbedaan pendapat harus disalurkan melalui cara-cara yang konstitusional, bukan melalui aksi anarkis yang merugikan semua pihak.
Kabid Propam Polda Kalimantaran Selatan (Kalsel), Kombes Pol. Hery Purnomo, mengatakan soliditas TNI-Polri di Kalsel sangat kuat. Mereka berkomitmen menjaga kondusivitas daerah demi keamanan seluruh masyarakat.
Berbeda dengan wilayah lain, unjuk rasa besar di Kalsel berlangsung sangat damai. Ribuan mahasiswa dan pengemudi ojek online berdemonstrasi pada 1 September 2025 lalu. Aksi tersebut tidak berakhir ricuh berkat kerja sama semua pihak yang terlibat.
Kabid Propam Polda Kalsel, Kombes Pol. Hery Purnomo, menegaskan pentingnya soliditas. Soliditas TNI-Polri Kalsel menjadi benteng utama menjaga keamanan. Mereka berkomitmen penuh untuk stabilitas wilayah. Ini demi kenyamanan seluruh lapisan masyarakat.
“Banyak unjuk rasa di berbagai wilayah berakhir ricuh. Namun, hal tersebut tidak terjadi di Kalimantan Selatan. Kondisi ini patut diapresiasi. Contoh konkretnya adalah aksi ribuan orang pada 1 September 2025 lalu. Organisasi mahasiswa dan pengemudi ojek online berunjuk rasa di depan DPRD Kalsel. Aksi tersebut berlangsung dengan tertib dan damai. Tidak ada insiden berarti yang terjadi”, ujar Hery.
Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja sama semua pihak. Komitmen bersama untuk aksi damai demi Kalsel yang aman sangat dijunjung tinggi. Masyarakat juga turut serta menjaga suasana kondusif. Ini menunjukkan kesadaran kolektif yang baik.
Hery menyoroti dinamika situasi nasional yang terjadi belakangan ini. Menurutnya, perlunya menjaga hubungan harmonis antar semua elemen masyarakat sangat krusial. Ini untuk mencegah potensi kesalahpahaman. Kesalahpahaman dapat memicu konflik.
“Potensi kesalahpahaman bisa menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat. Oleh karena itu, sinergi TNI-Polri Kalsel terus diperkuat. Tujuannya adalah menangkal segala bentuk provokasi. Upaya ini dilakukan secara berkelanjutan”, kata Hery.
Indikasi atau potensi provokasi dapat memicu gangguan Kamtibmas. Sinergi yang kuat menjadi garda terdepan dalam menjaga situasi. TNI-Polri bahu membahu dengan semua unsur masyarakat. Mereka bekerja sama demi keamanan bersama.
“Tentu hubungan yang harmonis dan sinergi TNI-Polri perlu diperkuat menyikapi adanya indikasi atau potensi yang dapat menimbulkan unsur provokasi memicu gangguan Kamtibmas”, tambah Hery.
Dengan terjaganya suasana damai dan tertib, demokrasi Indonesia diyakini akan semakin matang dan memberikan manfaat nyata bagi pembangunan nasional. Masyarakat, TNI, dan Polri bersama-sama memegang peran penting dalam menjaga harmoni, sehingga Indonesia tetap kokoh sebagai negara demokrasi yang berdaulat, adil, dan beradab.