Koperasi Desa Merah Putih Jadi Penopang Ekonomi Desa di Era Digital

Oleh: Yusuf Rinaldi)*

Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih), yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto, menjadi langkah strategis dalam memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat desa di Indonesia. Dukungan dari berbagai pihak, terutama Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop), Telkom, serta lembaga keuangan negara, menjadikan program ini tidak hanya sebagai penopang ekonomi lokal, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi nasional yang berbasis pada prinsip ekonomi Pancasila.

Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, menegaskan bahwa keberhasilan program Kopdes Merah Putih akan memiliki dampak besar pada arah pembangunan ekonomi desa ke depan. Menurut Ferry, jika program ini berhasil dilaksanakan dengan baik, hal tersebut akan menjadi langkah penting dalam pengembangan koperasi sebagai pusat aktivitas ekonomi di desa.

Kopdes Merah Putih dirancang untuk memperkenalkan konsep koperasi yang lebih modern dan berdaya saing, jauh lebih maju dibandingkan dengan kegiatan koperasi tradisional yang selama ini berfokus pada sektor konsumsi dan simpan pinjam. Salah satu tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan sektor produksi dan distribusi produk lokal seperti beras, minyak, pupuk, hingga layanan kesehatan seperti klinik dan apotek desa. Program ini juga bertujuan untuk memperkuat jaringan distribusi bahan pokok, yang sangat penting dalam menjaga kestabilan harga barang kebutuhan dasar di pasar lokal.

Tahap operasionalisasi program terus berjalan, di mana bank BUMN atau Himbara telah melakukan sosialisasi pencairan pinjaman dan penyusunan proposal bisnis. Sebanyak 16 ribu hingga 20 ribu koperasi bisa mendapatkan pembiayaan Himbara tahun ini sehingga mampu beroperasi mulai Oktober 2025. Setiap koperasi akan memperoleh plafon pembiayaan maksimal Rp3 miliar untuk modal kerja maupun pembangunan infrastruktur seperti gudang dan truk operasional.

Untuk mempercepat pencairan dana, pemerintah tengah menyempurnakan PMK Nomor 49 Tahun 2025 tentang Tata Cara Pinjaman Kopdes Merah Putih. Revisi aturan itu bertujuan mempermudah pengajuan pinjaman, termasuk menghapus persyaratan persetujuan bupati/wali kota dan kewajiban musyawarah desa khusus dalam setiap proposal bisnis koperasi.

Selain sektor finansial dan infrastruktur, digitalisasi juga menjadi kunci utama dalam mempercepat pengoperasian Koperasi Desa Merah Putih. Telkom Indonesia, melalui Telkom Regional 2, telah melakukan langkah awal yang sangat signifikan dengan menyelenggarakan sosialisasi platform digital KDMP di Banten. Melalui platform digital ini, koperasi desa akan mendapatkan pendampingan agar dapat beradaptasi dengan ekosistem bisnis modern yang semakin berkembang.

Executive Vice President Telkom Regional 2, Edie Kurniawan, menjelaskan bahwa digitalisasi koperasi desa akan membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional koperasi. Dengan adanya platform digital ini, koperasi desa bisa mengakses berbagai layanan digital, mulai dari promosi produk di marketplace hingga pengelolaan laporan keuangan.

Selain itu, Telkom juga mendorong koperasi desa untuk terhubung dengan platform PaDi UMKM (Pusat Digital UMKM), yang dapat memperluas akses pasar mereka, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga ke seluruh Indonesia, bahkan ke pasar internasional. Ini menjadi langkah strategis dalam menciptakan koperasi desa yang lebih modern dan memiliki daya saing yang tinggi.

Optimisme terhadap program Kopdes Merah Putih ini juga datang dari anggota Badan Supervisi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Tito Sulistio yang menjelaskan bahwa Kopdes Merah Putih bisa menjadi pintu masuk menuju industrialisasi pedesaan yang berbasis pada prinsip ekonomi Pancasila. Keberhasilan program ini tidak hanya akan memperkuat sektor koperasi tradisional, tetapi juga menciptakan ekosistem modern yang mempertemukan nilai-nilai lokal dengan tuntutan global. Koperasi desa tidak hanya bergerak di sektor konsumsi atau simpan pinjam, melainkan naik kelas menjadi pelaku utama dalam rantai produksi, distribusi, bahkan ekspor.


Pernyataan senada juga disampaikan oleh tokoh koperasi pemuda dan mantan Ketua Kokesma ITB, Turino Yulianto, menekankan bahwa program Kopdes Merah Putih ini menjadi upaya besar Presiden Prabowo dalam mentransformasi struktur ekonomi Indonesia yang selama ini dianggap oligarkis menjadi lebih adil dan merata. Koperasi desa, dengan lebih dari 74 ribu desa yang ada di Indonesia, memiliki potensi besar untuk menjadi basis produksi skala kecil hingga menengah yang terhubung dengan pasar domestik maupun global.

Pengalaman negara-negara maju seperti Jepang, Belanda, dan Brasil menunjukkan bahwa koperasi telah menjadi pemain utama dalam berbagai sektor strategis, termasuk pertanian, pangan, dan kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk mengikuti jejak tersebut dan membawa koperasi desa ke kancah internasional.

Melalui program Kopdes Merah Putih, Presiden Prabowo Subianto bersama Kementerian Koperasi dan UMKM berupaya mengoptimalkan peran koperasi dalam perekonomian desa. Dengan membekali koperasi dengan digitalisasi dan pembiayaan yang memadai, diharapkan koperasi desa tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang menjadi pilar utama perekonomian nasional.

Koperasi Desa Merah Putih menjadi langkah konkret yang dapat mendukung terciptanya pemerataan ekonomi di seluruh pelosok tanah air. Dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat desa, peningkatan kapasitas koperasi, dan pemanfaatan teknologi digital, program ini akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat serta pencapaian visi ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.

Ke depan, Kopdes Merah Putih diharapkan dapat berperan lebih besar dalam menciptakan ekonomi yang lebih adil, di mana setiap warga negara, khususnya yang tinggal di pedesaan, dapat merasakan manfaat dari perkembangan ekonomi yang lebih inklusif. Program ini tidak hanya relevan dengan kondisi ekonomi saat ini, tetapi juga menjadi kunci untuk memastikan Indonesia dapat bersaing di kancah ekonomi global yang semakin digital dan terintegrasi. Dengan langkah-langkah yang tepat dan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, koperasi desa bisa menjadi pilar utama yang mendukung perekonomian Indonesia.

)*Penulis Merupakan Pengamat Ekonomi