Masyarakat dan TNI-Polri Bersatu Ciptakan Suasana Aman dan Tertib

Oleh: Ratna Notonegoro )*

Dalam perjalanan demokrasi Indonesia, stabilitas keamanan selalu menjadi fondasi utama agar kehidupan berbangsa dan bernegara tetap terjaga. Dinamika politik, sosial, maupun ekonomi memang kerap melahirkan berbagai bentuk aspirasi publik, termasuk melalui aksi unjuk rasa. Namun, penyampaian aspirasi tersebut harus berada dalam koridor hukum agar tidak merugikan kepentingan masyarakat luas. Situasi aman dan tertib bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi juga seluruh elemen bangsa, termasuk masyarakat sipil. Kolaborasi erat antara TNI, Polri, dan warga negara adalah kunci terciptanya ketenangan nasional.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Polri tidak akan memberikan toleransi terhadap aksi rusuh yang menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Penegakan hukum, menurutnya, akan dilakukan dengan profesional, terukur, serta tetap mengedepankan prinsip hak asasi manusia (HAM). Dalam hal ini, TNI dan Polri melaksanakan langkah tegas sesuai dengan ketentuan serta undang-undang yang berlaku. Jenderal Sigit menambahkan, penindakan tegas bukan semata untuk menghukum pelanggar hukum, tetapi juga untuk menjaga stabilitas nasional serta memberikan rasa aman kepada seluruh rakyat. Ia menekankan bahwa penyampaian aspirasi tetap dilindungi undang-undang, namun harus dilakukan dengan tertib dan menghormati kepentingan umum.

Pernyataan Kapolri tersebut menunjukkan bahwa ruang demokrasi di Indonesia tetap terbuka luas bagi masyarakat. Namun, kebebasan tersebut tidak boleh disalahgunakan dengan cara melakukan tindakan anarkis yang berpotensi merusak fasilitas publik, menimbulkan kerugian ekonomi, maupun mengganggu ketenteraman sosial. Apabila aspirasi disampaikan dengan cara yang sehat dan konstruktif, pemerintah pasti akan mendengar dan menindaklanjuti sesuai mekanisme yang berlaku. Oleh sebab itu, keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab harus terus dijaga demi terciptanya harmoni dalam kehidupan berbangsa.

Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo menegaskan bahwa kehadiran aparat TNI dan Polri di lapangan merupakan bukti nyata ketegasan dua institusi tersebut dalam menjaga ketenteraman tanah air. Tujuan utama aparat, kata dia, bukan semata untuk menindak pelanggaran, melainkan memulihkan keamanan secara cepat dan menyeluruh. Langkah ini penting agar rasa aman masyarakat segera kembali pulih ketika terjadi gangguan ketertiban. Komjen Dedi juga mengingatkan bahwa masyarakat memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas, karena keamanan sejatinya adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya milik aparat.

Dalam konteks yang sama, Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen TNI), Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah menegaskan bahwa TNI siap bertindak tegas terhadap pelaku perusakan fasilitas publik, objek vital, maupun penjarahan. Menurutnya, tindakan “tegas” harus dipahami sebagai langkah yang jelas, tepat sasaran, dan tanpa keraguan. Sementara istilah “terukur” berarti tindakan tersebut sesuai aturan hukum, dilakukan secara proporsional, serta tidak berlebihan. Freddy menekankan bahwa TNI tidak akan ragu untuk menindak setiap upaya yang merusak ketenteraman bangsa, sembari tetap menjaga keseimbangan agar hak-hak masyarakat tetap dihormati.

Lebih jauh, Freddy juga mengimbau agar masyarakat menyampaikan aspirasi secara damai, tanpa disertai kekerasan maupun perusakan. Ia menekankan bahwa suara masyarakat selalu didengar oleh pemerintah maupun legislatif, sehingga tidak perlu ada kekhawatiran berlebihan. Ajakan ini mencerminkan bahwa aparat bukanlah pihak yang menutup ruang demokrasi, melainkan menjaganya agar tetap kondusif. Dengan situasi yang tertib, aspirasi masyarakat dapat tersampaikan secara utuh tanpa harus menimbulkan keresahan. Keberadaan TNI dan Polri justru memberikan jaminan keamanan agar demokrasi berjalan sehat.

Tidak hanya dari pihak aparat, dukungan terhadap stabilitas bangsa juga datang dari elemen masyarakat sipil. Ketua Umum DPP Arus Bawah Prabowo (ABP), Michael Umbas, mengajak masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dan senantiasa menjaga persaudaraan di tengah dinamika demonstrasi. Relawan ABP menegaskan dukungannya terhadap aparat TNI-Polri dalam menjaga stabilitas negara. Menurut Michael, setiap langkah penegakan hukum harus dijalankan dengan profesionalitas, proporsionalitas, serta ukuran yang jelas sehingga tetap adil dan transparan. Hal ini akan membuat masyarakat merasa dilindungi sekaligus menghindari timbulnya ketakutan.

Michael menambahkan bahwa prioritas utama aparat adalah menjaga ketertiban umum sekaligus mencegah keresahan sosial. Ia mengingatkan bahwa masyarakat harus bijak dalam menyikapi situasi dan tidak serta-merta percaya pada isu-isu provokatif yang beredar, apalagi jika kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan. Dengan mengedepankan sikap kritis dan rasional, masyarakat dapat membantu mengurangi dampak negatif dari disinformasi maupun agitasi yang beredar di ruang publik. Kehadiran relawan dan tokoh masyarakat dalam mendukung stabilitas menunjukkan bahwa keamanan bangsa adalah tanggung jawab kolektif.

Lebih dari sekadar menjaga keamanan, persatuan antara masyarakat dan aparat juga memiliki nilai strategis dalam memastikan Indonesia terus bergerak maju. Suasana kondusif memungkinkan pembangunan berjalan lancar, iklim investasi terjaga, serta roda perekonomian terus tumbuh. Ketika keamanan terganggu oleh aksi anarkis atau provokasi, dampak negatifnya tidak hanya dirasakan oleh pemerintah, melainkan seluruh masyarakat. Oleh karena itu, menjaga stabilitas harus dilihat sebagai bagian dari upaya bersama untuk menyejahterakan bangsa.

Dengan demikian, kolaborasi antara masyarakat, TNI, dan Polri dalam menjaga keamanan tidak dapat ditawar. Setiap warga negara perlu menyadari bahwa ketertiban adalah modal dasar dalam melanjutkan pembangunan dan memperkuat demokrasi. Aspirasi boleh disuarakan, tetapi harus dalam koridor hukum yang menjunjung tinggi persatuan dan kepentingan bangsa. Hanya dengan cara inilah Indonesia dapat menghadapi tantangan zaman tanpa kehilangan arah.

Pada akhirnya, suasana aman dan tertib bukanlah tujuan akhir semata, melainkan prasyarat agar bangsa ini bisa melangkah lebih jauh menuju kemajuan. Persatuan masyarakat bersama TNI-Polri adalah wujud nyata dari semangat kebangsaan yang harus terus dipelihara. Dengan menjaga stabilitas, tidak hanya melindungi generasi hari ini, tetapi juga memastikan masa depan Indonesia tetap cerah. Persaudaraan, kedamaian, dan kebersamaan adalah warisan paling berharga untuk diwariskan kepada generasi mendatang.

)* Penulis adalah Kontributor Yayasan Lentera Terang