Oleh : Manuel Bonay )*
Delapan puluh tahun sudah Indonesia merdeka, sebuah perjalanan panjang penuh dinamika, perjuangan, dan pengorbanan. Peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia bukan hanya perayaan seremonial, melainkan momentum refleksi nasional untuk mengukur sejauh mana bangsa ini mampu merawat persatuan, menjaga kebhinekaan, dan mewujudkan cita-cita para pendiri negara. Di tengah perayaan emas kemerdekaan ini, Papua hadir sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Indonesia. Wilayah ini bukan hanya kaya sumber daya alam dan budaya, tetapi juga menyimpan potensi besar untuk menjadi pilar pembangunan nasional jika dikelola dengan bijak, damai, dan penuh rasa persaudaraan.
Semangat persatuan yang menjadi tema utama peringatan kemerdekaan kali ini sangat relevan bagi Papua. Dalam lintasan sejarah, berbagai tantangan kerap muncul di tanah Papua, baik berupa perbedaan pandangan politik, kesenjangan pembangunan, maupun isu-isu sosial lainnya. Namun, justru di tengah tantangan itulah semangat persatuan diuji. Indonesia sebagai bangsa besar memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa masyarakat Papua hidup aman, damai, dan sejahtera, tanpa merasa terpinggirkan dari denyut pembangunan nasional.
Ketua Pemuda Mandala Trikora Provinsi Papua, Ali Kabiay mengatakan dalam memperingati HUT ke-80 RI, pihaknya mengajak seluruh lapisan masyarakat khususnya masyarakat Papua untuk mendukung program pemerintah dalam membangun Papua. Selain itu, pihaknya juga mendukung pemerintah dalam menciptakan Papua yang aman, damai dan sejahtera.
Membangun Papua yang aman tidak semata-mata berarti menghadirkan aparat keamanan, tetapi juga memastikan keadilan, rasa memiliki, dan keterlibatan aktif masyarakat dalam menentukan arah pembangunan daerah mereka sendiri. Keamanan sejati lahir ketika masyarakat merasa dihargai, didengar, dan diberdayakan. Pemerintah, masyarakat lokal, tokoh adat, tokoh agama, hingga generasi muda Papua harus saling bergandengan tangan membangun kepercayaan yang kokoh.
Seiring usia kemerdekaan yang ke-80 Tahun, pemerintah telah menunjukkan komitmen serius untuk mempercepat pembangunan Papua. Berbagai program strategis, mulai dari pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, bandara, hingga akses telekomunikasi, telah membuka isolasi dan menghadirkan konektivitas yang lebih baik. Infrastruktur bukan hanya soal fisik, melainkan juga simbol kehadiran negara yang merangkul semua warganya. Dengan infrastruktur yang memadai, distribusi logistik lebih lancar, akses pendidikan lebih mudah, dan pelayanan kesehatan dapat menjangkau wilayah-wilayah terpencil.
Namun, pembangunan Papua tidak boleh berhenti pada dimensi infrastruktur. Lebih penting lagi adalah pembangunan manusia. Pendidikan berkualitas bagi anak-anak Papua merupakan investasi terbesar bagi masa depan. Dengan pendidikan, lahirlah generasi baru yang mampu bersaing secara global, tetapi tetap bangga dengan identitas lokalnya. Demikian pula dengan kesehatan, akses layanan medis yang merata akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memperkuat fondasi sosial Papua.
Selain itu, pemberdayaan ekonomi lokal menjadi kunci penting. Papua memiliki kekayaan alam luar biasa, mulai dari hasil tambang, perikanan, hingga potensi pariwisata. Namun, kekayaan itu harus benar-benar memberi manfaat langsung bagi masyarakat setempat. Melalui program ekonomi inklusif, pelatihan keterampilan, serta dukungan bagi UMKM, masyarakat Papua bisa menjadi pelaku utama pembangunan, bukan sekadar penonton. Semangat kemandirian inilah yang akan melahirkan Papua sejahtera.
Dalam momentum HUT ke-80 RI, semangat persatuan juga menuntut kita untuk memperkuat dialog dan mengedepankan pendekatan budaya. Papua kaya akan tradisi, seni, dan nilai-nilai kearifan lokal. Menghargai budaya berarti memberikan ruang bagi masyarakat Papua untuk mengekspresikan identitasnya tanpa merasa berbeda dari saudara sebangsa di wilayah lain. Persatuan tidak harus menyeragamkan, melainkan merayakan perbedaan sebagai kekuatan bangsa.
Sementara itu, Ketua DPC Barisan Merah Putih Kabupaten Manokwari Selatan, Johni Saiba mengatakan HUT ke-80 RI menjadi momentum untuk Indonesia semakin maju, sejahtera untuk menuju Indonesia Emas 2045. Selain itu, di momen kemerdekaan ini pihaknya berharap dapat menjadi titik balik bagi seluruh elemen masyarakat untuk bersatu membangun Papua yang aman, damai, dan bermartabat.
Kedamaian Papua juga tidak lepas dari peran generasi muda. Anak-anak muda Papua hari ini adalah agen perubahan yang dapat membawa semangat baru dalam menjaga keamanan, membangun solidaritas, dan menciptakan inovasi untuk kemajuan daerah. Dengan akses pendidikan, teknologi, dan jejaring global, mereka mampu menjadi jembatan antara Papua dan dunia, memperlihatkan wajah Papua yang modern sekaligus berakar pada budaya luhur.
HUT ke-80 RI adalah momentum emas untuk mempertegas tekad bahwa Papua aman dan sejahtera bukan sekadar slogan, tetapi cita-cita nyata yang harus diwujudkan bersama. Pemerintah pusat tidak bisa berjalan sendiri, begitu pula masyarakat Papua tidak bisa hanya berharap pada negara. Diperlukan kolaborasi, kesediaan untuk mendengarkan, serta tekad kuat untuk saling menopang.
Indonesia adalah rumah bersama, dan Papua adalah salah satu ruangan terindah di dalam rumah itu. Semangat persatuan yang terjalin akan memastikan bahwa setiap penghuni rumah merasa nyaman, terlindungi, dan sejahtera. Delapan puluh tahun kemerdekaan menjadi tonggak pengingat bahwa bangsa ini lahir dari tekad untuk bersatu. Mari jadikan momentum ini sebagai landasan moral dan energi baru, agar Papua benar-benar menjadi bagian dari cerita besar Indonesia yang adil, makmur, dan membanggakan di mata dunia.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua di Yogyakarta