Anggota Parlemen hingga Akademisi Apresiasi Program Pro-Rakyat Presiden Prabowo dalam Pidato Kenegaraan Perdana

Jakarta — Pidato kenegaraan perdana Presiden Prabowo Subianto di Sidang Tahunan MPR RI 2025 menuai apresiasi luas dari berbagai kalangan, mulai dari parlemen hingga akademisi. Dalam kesempatan itu, Prabowo memaparkan capaian kinerja selama 299 hari memimpin, sekaligus menegaskan komitmen untuk melanjutkan program strategis demi kemajuan bangsa.

Ketua Fraksi Gerindra DPR RI Budisatrio Djiwandono menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Presiden Prabowo. Ia menilai pidato tersebut menjadi momentum penting untuk menegaskan arah pembangunan nasional. “Setelah 299 hari bekerja, beliau memaparkan program yang telah dijalankan dan rencana ke depan. Ini pencapaian yang signifikan,” ujarnya. Budi juga mengakui keberhasilan Prabowo tidak terlepas dari fondasi kuat yang dibangun para pendahulu, termasuk program vital seperti makan bergizi gratis yang telah dinikmati jutaan anak Indonesia.

Menurut Budi, program tersebut merupakan bentuk investasi jangka panjang terhadap kualitas sumber daya manusia. Ia bahkan membandingkannya dengan negara seperti Brasil dan Korea Selatan yang memerlukan waktu bertahun-tahun untuk merealisasikannya. “Kita sudah melihat capaian besar ini, walaupun masih banyak hambatan. Presiden juga terbuka menerima masukan dan kritik demi perbaikan,” tambahnya.

Senada, Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamuddin menilai pidato Prabowo mencerminkan visi seorang pemimpin yang ingin negaranya maju dan disegani dunia. Ia mengapresiasi sikap tegas Presiden dalam memberantas tambang ilegal, bahkan jika melibatkan pejabat berpangkat tinggi. “Beliau konsisten memastikan sumber daya alam dikelola dengan baik dan bebas dari praktik menyimpang. Kami akan mengawasi agar komitmen ini berjalan sesuai aturan,” tegas Sultan.

Dari kalangan akademisi, pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, memuji pemahaman Prabowo terhadap geopolitik dan ekonomi global. Menurutnya, Presiden mampu menjaga prinsip politik luar negeri bebas aktif, termasuk dalam kerja sama BRICS dan perundingan dagang internasional. “Beliau paham posisi strategis Indonesia di tengah persaingan global,” ujarnya.

Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan perekonomian Indonesia tetap tumbuh 5,12 persen di tengah ketidakpastian global, dengan realisasi investasi semester pertama 2025 mencapai Rp942 triliun dan menyerap 1,2 juta tenaga kerja. Pencapaian tersebut, menurut banyak pihak, menjadi sinyal optimisme bahwa pemerintahan Prabowo berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan tema HUT ke-80 Kemerdekaan RI: Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.