Jakarta — Pemerintah Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik. Strategi ini diharapkan menjadi pondasi bagi tercapainya kemandirian bangsa di tengah ketidakpastian global yang kian meningkat.
Peter Abdullah, Ekonom dan Direktur Eksekutif Segara Research Institute, menilai kebijakan swasembada pangan dan energi merupakan langkah jangka panjang yang strategis.
“Ketahanan pangan dan energi adalah elemen vital dari ketahanan nasional. Bukan hanya soal ekonomi, tapi juga soal pertahanan negara,” katanya.
Menurutnya, pemerintah tengah membangun sistem yang mampu menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan dan energi bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama dalam menghadapi situasi darurat. Ini mencakup reformasi sektor pertanian, peningkatan efisiensi produksi, serta pengembangan energi terbarukan secara masif.
Pemerintah juga menaruh perhatian pada kesejahteraan petani sebagai aktor utama dalam sistem pangan nasional. Melalui perbaikan sistem insentif dan kebijakan harga yang adil, diharapkan sektor pertanian kembali diminati oleh generasi muda.
“Langkah ini sangat penting untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional dari desa,” ujar Peter.
Salah satu fokus utama pemerintah saat ini adalah memperkuat komoditas unggulan, seperti beras. Dengan kapasitas produksi yang besar dan potensi panen yang tinggi, Indonesia memiliki peluang besar untuk mewujudkan swasembada beras dalam waktu dekat.
Peter menekankan bahwa proyek swasembada tidak boleh hanya dilihat dari sisi kuantitas, tetapi juga kualitas pengelolaan.
“Kebijakan harus berbasis data, memperhatikan manajemen produksi dan kepastian harga. Pemerintah sudah mulai mengarah ke sana,” jelasnya.
Transformasi ini juga melibatkan pembangunan infrastruktur logistik dan distribusi, serta penataan ulang tata niaga agar lebih efisien dan berpihak pada produsen lokal.
Visi jangka panjang pemerintah mencakup kedaulatan ekonomi, stabilitas nasional, dan penguatan ketahanan logistik.
“Ini adalah investasi untuk masa depan. Dengan konsistensi kebijakan, Indonesia bisa mencapai swasembada yang bukan hanya simbolis, tapi benar-benar menopang kemandirian bangsa,” tutup Peter. []