Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto membawa pulang capaian penting dari lawatannya ke markas Uni Eropa di Brussel, Belgia. Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Indonesia dan Uni Eropa berhasil menyepakati Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif atau IEU-CEPA.
“Hari ini kami telah mencapai sebuah terobosan. Setelah 10 tahun negosiasi, kami menyepakati sebuah perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif, yang pada dasarnya adalah perjanjian perdagangan bebas,” ujar Presiden Prabowo.
Kesepakatan tersebut akan membuka akses pasar yang jauh lebih besar bagi Indonesia, termasuk penghapusan hampir seluruh tarif perdagangan antara kedua pihak. Presiden Prabowo menegaskan bahwa hal ini adalah bentuk kemitraan yang saling menguntungkan dan strategis di tengah dinamika global.
“Kami telah mencapai banyak kesepakatan yang pada intinya saling mengakomodasi kepentingan ekonomi kedua pihak dan bersifat saling menguntungkan,” imbuhnya.
Ali Rif’an, Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, menyebut keberhasilan Presiden Prabowo menuntaskan negosiasi CEPA sebagai langkah strategis yang memperluas ruang gerak ekonomi Indonesia.
“Prabowo menembus kebuntuan negosiasi CEPA yang sudah berlangsung lebih dari 10 tahun. Ini bukan sekadar pencapaian diplomasi, tetapi juga sinyal bahwa Indonesia sedang membangun arsitektur ekonomi luar negerinya secara lebih aktif dan berani,” kata Ali.
Ali menilai bahwa kesepakatan dengan Uni Eropa sangat penting bagi Indonesia, terutama dalam mengurangi ketergantungan terhadap satu kekuatan ekonomi global seperti Amerika Serikat.
“Dengan CEPA, Indonesia tidak lagi hanya bergantung pada satu kekuatan besar seperti AS. Ini penting untuk kemandirian ekonomi kita di tengah gejolak geopolitik,” ujarnya.
Ia juga menggarisbawahi bahwa kesuksesan ini harus diikuti dengan kesiapan dalam negeri, termasuk dari sektor industri dan UMKM, untuk memenuhi standar tinggi pasar Eropa.
“Pintu sudah dibuka oleh Presiden. Sekarang tantangannya ada di dalam negeri: bagaimana pemerintah dan sektor swasta bisa memastikan produk Indonesia bisa masuk, bersaing, dan bertahan di pasar Eropa,” pungkasnya.
Lawatan Prabowo ke Eropa juga mencakup kunjungan ke Paris, Prancis, di mana ia menjadi tamu kehormatan dalam Hari Nasional Prancis, Bastille Day.
[]