Jakarta — Proses penyelidikan atas kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan, masih terus berlangsung intensif. Polisi pun telah memeriksa lima orang saksi, termasuk istri dan rekan kerja korban.
“Kita telah melakukan pemeriksaan terhadap lima orang saksi, ya istri korban, rekan korban, penjaga, kemudian teman-teman tetangga,” ujar Wakil Kepala Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Sigit Karyono.
Pihak kepolisian juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan kini tengah menganalisis dua rekaman CCTV yang diambil dari lokasi. Hasil analisis rekaman tersebut diharapkan bisa memberikan petunjuk penting untuk mengungkap penyebab pasti kematian Arya.
“Kami lagi koordinasi dengan Krimum Polda dulu, sambil menunggu hasil dari tim identifikasi dan laboratorium forensik atas temuan di TKP,” tambah Sigit.
Kapolsek Metro Menteng, Kompol Rezha Rahandhi menyatakan kamar kos tempat Arya ditemukan meninggal menggunakan sistem kunci digital berbasis kartu akses. Hanya Arya yang memegang akses tersebut.
“Ya dari sampai dengan keterangan pemilik kos itu ya hanya satu (yang pegang akses kamar hanya Arya),” terang Rezha saat dikonfirmasi
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rolliansyah Soemirat menegaskan pihaknya siap memberikan dukungan dalam pengusutan kasus ini kepada aparat penegak hukum, sekaligus menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Arya yang meninggalkan seorang istri dan dua anak.
“Saat ini Kementerian Luar Negeri telah menyerahkan proses penanganan peristiwa ini kepada pihak yang berwenang,” kata Rolliansyah dalam keterangan tertulis
Dengan penyelidikan yang sedang berjalan dan proses hukum yang tengah berlangsung, publik diimbau untuk tidak membuat asumsi atau spekulasi yang belum berdasar, agar tidak mengganggu jalannya penyidikan dan menghormati keluarga yang ditinggalkan.**