Jakarta,- Dalam rangka menjaga kedaulatan dan kekayaan sumber daya alam Indonesia, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) terus menunjukkan ketegasannya mencegah penyelundupan melalui pengawasan laut yang semakin efektif dan terukur.
Salah satu bukti nyata keberhasilan pengawasan tersebut ditunjukkan oleh Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Pangkalan TNI AL (Lanal) Bangka Belitung yang berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 25 ton pasir timah ilegal yang diduga akan dibawa menuju Malaysia.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama I Made Wira Hady Arsanta Wardhana, menyampaikan bahwa penggagalan ini bermula dari patroli rutin yang dilakukan Tim F1QR di perairan Pangkal Pinang. Saat melakukan patroli, tim mendeteksi keberadaan KM. Indah Jaya GT 34 yang kandas secara mencurigakan di alur pelayaran Pelabuhan Pangkal Balam.
“Tidak lama kemudian, Tim F1QR mengidentifikasi adanya kapal mencurigakan yang kandas di alur pelayaran. Saat didekati, terlihat beberapa anak buah kapal (ABK) melarikan diri ke hutan bakau di wilayah pesisir,” ungkap Wira.
Tim kemudian melakukan pemeriksaan ke dalam kapal dan menemukan karung-karung berisi pasir timah dengan total bobot mencapai kurang lebih 25 ton yang disembunyikan di dalam palka kapal.
Upaya ini merupakan salah satu wujud nyata sinergi antara kekuatan pertahanan laut dengan kebijakan nasional dalam mengamankan sumber daya negara, sejalan dengan misi besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan Asta Cita.
Sementara itu, keberhasilan TNI AL dalam menggagalkan upaya penyelundupan Benih Bening Lobster (BBL) di Pelabuhan Merak, Banten, juga mendapatkan perhatian dari Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PAN, Okta Kumala Dewi. Ia menyebutkan bahwa tindakan cepat dan tepat TNI AL dalam operasi ini merupakan langkah strategis untuk menyelamatkan kekayaan hayati nasional.
“Ini bukan sekadar operasi penangkapan, tapi langkah strategis menyelamatkan kekayaan negara. TNI AL menunjukkan bahwa negara tidak tinggal diam terhadap ancaman yang menyasar sumber daya laut kita,” ujarnya.
Okta menambahkan bahwa pihaknya di Komisi I DPR RI akan terus mendukung upaya TNI AL dalam memperkuat pertahanan maritim Indonesia. Ia menegaskan bahwa keamanan laut adalah garda terdepan dalam menjaga kedaulatan bangsa, dan segala bentuk penguatan terhadap TNI AL akan terus dikawal secara politik dan anggaran.
Keberhasilan demi keberhasilan ini mencerminkan tekad kuat bangsa Indonesia untuk tidak memberikan ruang terhadap segala bentuk pelanggaran hukum dan perampokan sumber daya di wilayah laut Nusantara.*
[edRW]