Lima Paket Stimulus Ekonomi Diluncurkan Di Momentum Libur Sekolah

Jakarta – Dalam upaya menggerakkan perekonomian nasional sekaligus memanfaatkan momen libur sekolah pertengahan tahun, Pemerintah Indonesia resmi meluncurkan lima paket stimulus ekonomi senilai Rp 24,44 triliun. Kebijakan ini diumumkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama sejumlah menteri di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

“Dalam rangka liburan sekolah, mereka bisa meningkatkan kegiatan ekonomi di dalam negeri dengan perjalanan di dalam negeri sifatnya menyeluruh terhadap seluruh transportasi,” ujar Sri Mulyani.

Stimulus yang disiapkan pemerintah mencakup berbagai insentif untuk mendorong konsumsi dan pergerakan masyarakat. Dukungan tersebut meliputi diskon tiket pesawat, kereta api, hingga tarif jalan tol, dengan alokasi khusus sebesar Rp 0,94 triliun dari APBN.

Kebijakan ini diharapkan akan memperkuat geliat perjalanan domestik selama libur sekolah, sekaligus memberikan dorongan bagi sektor pariwisata, transportasi, dan ekonomi lokal di berbagai daerah.

Sri Mulyani menegaskan bahwa langkah ini tidak hanya bertujuan meningkatkan konsumsi, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat secara merata.

“Dengan pertumbuhan yang kami tetap jaga, maka kemiskinan dan pengangguran terbuka juga diharapkan bisa turun lebih cepat,” lanjutnya.

Senada dengan itu, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyebutkan bahwa stimulus ini merupakan bagian dari strategi jangka pendek pemerintah untuk menjaga momentum pertumbuhan.

“Meskipun terdapat sedikit perlambatan pada kuartal I 2025 yang mencatatkan pertumbuhan 4,87 persen, pemerintah melihat ini sebagai peluang untuk mengakselerasi pemulihan melalui stimulus yang tepat sasaran,” ujar Susiwijono.

Menurut Susiwijono, berbagai kebijakan fiskal yang dirancang pemerintah dikonsolidasikan dengan momentum penting, termasuk pemberian gaji ke-13 untuk ASN dan pegawai pemerintah.

“Libur pertengahan tahun ini dimanfaatkan secara strategis oleh pemerintah untuk memperkuat daya beli masyarakat dan mendorong konsumsi nasional,” jelasnya.

Dengan kombinasi stimulus langsung, insentif transportasi, dan penguatan belanja pemerintah, pemerintah optimistis belanja rumah tangga akan tumbuh positif selama libur sekolah. Hal ini diharapkan memperkuat konsumsi sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II 2025.

[edRW]