Jakarta – Pemerintah menunjukkan komitmen kuat dalam mempercepat pemerataan pembangunan dengan menyiapkan anggaran sebesar Rp50 triliun untuk program penyediaan listrik desa. Listrik merupakan kebutuhan pokok yang krusial bagi kehidupan masyarakat di masa depan. Untuk itu, Kementerian ESDM telah menyusun peta jalan (roadmap) elektrifikasi dengan total anggaran sekitar Rp50 triliun. Fokus utama diarahkan pada 5.700 desa yang hingga kini belum dilayani oleh PLN.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman P. Hutajalu, mengungkapkan bahwa masih terdapat sekitar 780 ribu rumah tangga di Indonesia yang belum memiliki akses terhadap listrik.
“Listrik ini menjadi kebutuhan pokok ke depannya, sehingga kami sudah menyiapkan roadmap sekitar Rp50 triliun dan ada 5.700 desa yang belum, nah yang belum dilayani oleh PLN. Jadi, kita mendorong desa tersebut dilayani oleh PLN supaya lebih sustain. Jadi kami berharap nanti listrik desa ini harus dilayani PLN,” ujarnya.
Menurut Jisman, keberadaan PLN di wilayah-wilayah yang belum terlistriki juga penting agar masyarakat bisa mendapatkan subsidi listrik, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Program listrik desa yang akan dijalankan secara bertahap ini dirancang tidak hanya untuk memperluas jangkauan infrastruktur ketenagalistrikan, tetapi juga untuk mengangkat taraf hidup masyarakat desa. Dengan kehadiran listrik, berbagai aktivitas sosial dan ekonomi di pedesaan diharapkan dapat meningkat secara signifikan. Ketersediaan energi listrik akan mendorong tumbuhnya sektor usaha mikro dan kecil, meningkatkan produktivitas pertanian, mendukung pendidikan dan pelayanan kesehatan, serta membuka peluang baru di sektor digital dan industri kreatif lokal.
Disamping itu, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia mengatakan rencana ini akan bertahap dilakukan hingga 5 tahun kedepan, yakni pada tahun 2025 hingga 2029. Bahlil berpandangan upaya pemerintah untuk menyediakan akses ke desa yang belum dialiri listrik, dapat menajdi peluang besar bagi investor untuk menanamkan modalnya.
“Sesuai arahan bapak Presiden, agar desa-desa yang belum ada listrik segera kita pasang. Kita akan lakukan secara bertahap hingga selesai” kata Bahlil.
Program listrik desa ini juga diharapkan dapat mendukung stabilitas nasional dan memperkuat persatuan bangsa. Ketimpangan akses energi antara wilayah perkotaan dan pedesaan telah lama menjadi salah satu pemicu ketimpangan pembangunan dan sosial. Dengan membangun infrastruktur energi yang merata, pemerintah secara tidak langsung sedang membangun fondasi yang kuat bagi terciptanya kesejahteraan yang lebih merata di seluruh pelosok negeri.
*