Perlindungan Data Terintegrasi, Pilar Kedaulatan Digital dan Pertahanan Siber Nasional

Jakarta – Di tengah meningkatnya eskalasi ancaman siber global, pemerintah Indonesia semakin menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat pertahanan digital nasional. Upaya tersebut tak hanya sekadar tanggapan terhadap insiden keamanan data yang terus bertambah, namun juga menjadi strategi proaktif dalam memastikan kedaulatan data dan stabilitas nasional.

Transformasi digital yang masif telah menjadikan infrastruktur teknologi informasi sebagai tulang punggung vital operasional sektor publik dan swasta. Namun, kenyataannya, hampir 90 persen tim teknologi informasi (TI) di Indonesia masih berjuang dengan keterbatasan anggaran, sistem yang usang, serta proses manual yang membuka celah terhadap serangan siber. Fakta ini mengungkap pentingnya solusi perlindungan data yang terintegrasi untuk mengatasi kompleksitas ancaman yang berkembang secara dinamis.

Country Manager Synology Indonesia, Clara Hsu, menegaskan adanya urgensi adopsi solusi terpadu guna melindungi data strategis.

“Tim IT kini berada di persimpangan antara efisiensi dan keamanan. Keterbatasan anggaran membuat mereka harus mengambil keputusan strategis dengan sumber daya yang minim,” ungkapnya.

Clara juga menyoroti bahwa pendekatan lama yang mengandalkan sistem terpisah hanya akan meningkatkan risiko downtime, kehilangan data, dan human error.

Sebagai jawaban atas tantangan tersebut, Synology memperkenalkan teknologi seperti ActiveProtect Appliance, yang menyuguhkan manajemen perlindungan data secara terpusat, efisiensi penyimpanan, keamanan berlapis hingga simulasi pemulihan bencana. Pendekatan ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mendorong efisiensi digital sekaligus memperkuat keamanan nasional.

Dari sisi pertahanan, TNI juga mengambil langkah signifikan dalam menghadapi ancaman siber yang bersifat lintas batas dan terus berkembang.

“Ancaman siber bersifat transnasional dan terus berkembang. Diperlukan sinergi antar negara untuk meningkatkan kesiapan menghadapi tantangan ini,” tegas Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Letjen TNI Richard Tampubolon, dalam pertemuan strategis dengan militer Singapura.

Momentum ini perlu diperkuat dengan dukungan masyarakat dan pelaku industri. Perlindungan data yang terintegrasi bukan hanya solusi teknis, melainkan investasi jangka panjang bagi keberlanjutan ekonomi, keamanan nasional, dan kepercayaan publik terhadap institusi.

Dengan sistem perlindungan data yang andal, efisien, dan terintegrasi, Indonesia siap melangkah lebih jauh sebagai negara tangguh dalam menghadapi ancaman digital masa kini dan masa depan. Pemerintah mengajak seluruh pihak untuk bergerak bersama, memperkuat pertahanan data nasional demi terwujudnya ekosistem digital yang aman, berdaulat, dan berkelanjutan.

[edRW]