Jakarta – Hubungan bilateral antara Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) kembali mencatatkan langkah strategis dalam kerja sama ekonomi dengan kesepakatan pembangunan kawasan industri kembar di Batang (Jawa Tengah), Bintan (Kepulauan Riau), dan Fujian (China).
Inisiatif ini menjadi salah satu proyek unggulan dalam penguatan kemitraan ekonomi yang saling menguntungkan antara kedua negara.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani Pemerintah Indonesia dan Pemerintah China di Istana Merdeka, Jakarta, terkait kemitraan kawasan industri Indonesia, khususnya di Batang, Jawa Tengah, dan Bintan, Kepulauan Riau.
MoU yang diteken Menko Airlangga, mewakili Pemerintah Indonesia, dan perwakilan dari Kementerian Perdagangan China serta Pemerintah Provinsi Fujian berisi komitmen untuk memperpanjang kerja sama kawasan industri dua negara (TCTP).
“Two Countries, Twin Parks (TCTP) yang kami jadwalkan itu di Batang, yang luasnya 500 hektare, dan didorong untuk menjadi Sichuan-nya Indonesia. Kemudian, ada lagi di Bintan, di industrial estate di Bintan. Kemudian, yang di China-nya itu di Provinsi Fujian. Jadi, itu ada tiga parks (kawasan industri, red) yang dikerjasamakan,” kata Menko Airlangga.
Upacara penandatanganan MoU itu berlangsung dalam rangkaian kunjungan resmi Perdana Menteri China Li Qiang di Istana Merdeka, Jakarta. Prosesi penandatanganan MoU tersebut disaksikan Presiden Prabowo dan PM Li.
TCTP merupakan inisiatif yang digagas Pemerintah China untuk menghubungkan kawasan industri China dengan kawasan industri negara-negara mitra, termasuk Indonesia. Bagi Indonesia, kerja sama itu diharapkan mendatangkan investasi.
“Tentu investasi akan masuk, dan juga ada komitmen untuk memperkuat supply chain (rantai pasok, red) kedua negara,” ujar Airlangga.
Airlangga mengatakan untuk kerja sama di Batang, nilai investasinya minimal 3 miliar dolar AS. Sementara untuk di Bintan, nilai investasinya masih dalam pembahasan.
“Dalam teknis MoU kami sudah bahas juga berapa kira-kira yang bisa dipekerjakan. Di Batang, harapannya lebih dari 100.000 orang bisa dipekerjakan di sana,” ungkap Airlangga.
Presiden Prabowo dan PM Li Qiang menyaksikan penandatanganan empat MoU dan delapan dokumen kerja sama antara Indonesia dan China.
Sebanyak empat MoU yang diteken di hadapan Presiden Prabowo dan PM Li mencakup MoU mengenai pembentukan kerangka kerja sama untuk mendorong transaksi bilateral dalam mata uang lokal antara Bank Indonesia dan People’s Bank of China.
Kemudian MoU mengenai kerja sama dalam kebijakan pembangunan ekonomi antara Dewan Ekonomi Nasional dan Komisi Pembangunan Nasional dan Reformasi China, MoU mengenai penguatan kerja sama ekonomi bidang industri dan rantai pasok antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI dan Kementerian Perdagangan China.
Terakhir, MoU mengenai kerja sama Two Countries, Two Parks antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan Kementerian Perdagangan China dan Pemerintah Provinsi Fujian.
Langkah ini sekaligus menandai babak baru dalam kerja sama strategis Indonesia-China yang tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur tetapi juga pada penguatan sektor industri yang berorientasi jangka panjang dan berkelanjutan.