Papua Selatan– Indonesia kembali mencatat tonggak penting dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional dengan digelarnya panen perdana padi di Kampung Wanam, Papua Selatan. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Strategis Nasional (PSN) di sektor pertanian dan diharapkan mampu memperkuat peran wilayah timur Indonesia dalam mendukung swasembada pangan.
Panen perdana ini berlangsung di lahan cetak sawah demplot yang baru dibuka, dan dihadiri lebih dari 100 peserta dari berbagai unsur, mulai dari masyarakat setempat, aparat TNI, hingga perwakilan swasta. Hasil panen mencapai antara 2,5 hingga 2,8 ton per hektar. Dengan teknik penanaman sederhana berbasis kearifan lokal, panen ini menunjukkan efektivitas pendekatan awal dalam mengoptimalkan potensi lahan.
Kepala Satgas Ketahanan Pangan, Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, menjelaskan bahwa keberhasilan panen perdana ini adalah hasil dari pendekatan bertahap dalam mengedukasi masyarakat lokal agar mau beralih dari pola hidup tradisional yang adaptif di alam ke pola pertanian produktif yang mendukung pembangunan berkelanjutan. “Masyarakat Wanam dulunya berburu, sekarang kita edukasi pelan-pelan agar beralih ke bertani. Kita mulai dari yang paling sederhana agar mereka tidak kesulitan menerima ilmu baru,” ujar Ahmad.
Ia juga menambahkan, potensi yang dimiliki Wanam tidak hanya penting untuk Papua Selatan, tetapi juga untuk mendukung ketahanan pangan nasional secara keseluruhan. Dengan lahan yang luas dan subur, Wanam dinilai layak dikembangkan sebagai kawasan lumbung pangan baru di wilayah timur Indonesia. “Hal ini menegaskan potensi besar lahan Wanam sebagai lumbung padi baru di tanah Papua,” tegasnya.
Selain unsur pemerintah dan TNI, sektor swasta juga menunjukkan dukungan aktif terhadap pengembangan pertanian di Papua Selatan. Dalam panen perdana ini, hadir sejumlah perwakilan dari PT Jhonlin Group, antara lain Haji Dillah, Willy selaku Direktur Operasi PT Jhonlin Wanam, dan Fendi, Direktur Penanggung Jawab Kapal C7 PT Jhonlin Group. Keterlibatan pihak swasta ini menjadi cerminan kolaborasi lintas sektor dalam mengakselerasi pembangunan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.
Panen perdana di Kampung Wanam tidak sekadar menjadi peristiwa seremonial, melainkan simbol keberhasilan pendekatan terintegrasi dalam pembangunan Papua. Momentum ini diharapkan menjadi titik awal dari kebangkitan sektor pertanian di Papua Selatan, sekaligus bukti nyata bahwa wilayah timur Indonesia mampu berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional.