Masyarakat Harus Waspadai Narasi Provokasi ‘Indonesia Gelap’

JAKARTA — Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan tidak mudah terprovokasi oleh narasi ‘Indonesia Gelap’ yang akhir-akhir ini digulirkan oleh kelompok tertentu di ruang publik. Narasi tersebut dinilai tidak mencerminkan realitas objektif kondisi bangsa yang saat ini berjalan secara kondusif dan stabil di berbagai sektor.

Narasi seperti ‘Indonesia Gelap’ kerap dimunculkan untuk membentuk persepsi pesimistis, meski fakta di lapangan justru menunjukkan situasi nasional yang aman dan terkendali. Aktivitas ekonomi berjalan normal, dan sektor jasa tetap bergeliat, serta stabilitas politik pun terjaga. Hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap arah pembangunan nasional tetap kuat.

Stabilitas sosial dan kemajuan pembangunan di berbagai daerah menunjukkan bahwa bangsa Indonesia sedang berada di jalur yang positif. Agenda pemerintahan berjalan lancar, investasi asing meningkat, dan sektor pendidikan serta infrastruktur terus mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Wakil Menteri Agama, Romo HR Muhammad Syafi’i, turut menyuarakan keprihatinannya atas penyebaran isu negatif tersebut. Ia menilai istilah ‘Indonesia Gelap’ digunakan sebagai senjata psikologis untuk memanipulasi persepsi masyarakat.

“Aksi ini harus dihadapi dengan kewaspadaan kolektif. Masyarakat, khususnya generasi muda, harus menjadi garda terdepan untuk menjaga semangat persatuan dan tidak terprovokasi oleh doktrin-doktrin pemecah belah,” tutur Romo.

Ia menambahkan, aksi provokatif yang mulai merambah ke jalanan dan memicu demonstrasi tanpa dasar justru berisiko menodai semangat demokrasi. Padahal jika ditilik secara objektif, Indonesia tengah menunjukkan kemajuan nyata, mulai dari sektor investasi, pendidikan, hingga pembangunan infrastruktur.

“Kita perlu cerdas dalam menyikapi informasi. Jangan biarkan semangat kebangsaan direduksi oleh opini sesat yang digiring oleh segelintir pihak yang ingin menciptakan kekacauan,” tegas Romo.
Pemerintah terus mengedepankan pendekatan dialog, transparansi, dan kerja sama lintas sektor dalam menjaga kestabilan nasional. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan bijak dalam menyikapi arus informasi yang belum terverifikasi.

Narasi ‘Indonesia Gelap’ justru berisiko mengaburkan capaian-capaian pembangunan tersebut dan merusak kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi yang sedang berlangsung.