Jakarta – Juru Bicara Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto, mengatakan pemerintah telah menyiapkan dan menjalankan berbagai kebijakan jangka pendek, serta kebijakan jangka menengah untuk menyiapkan fondasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Kami menyadari bahwa mencapai pertumbuhan di atas 5% membutuhkan kerja sama seluruh pihak, baik Pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Namun dengan kombinasi kebijakan jangka pendek yang adaptif dan kebijakan jangka menengah yang strategis, Pemerintah yakin pemulihan ekonomi akan terus berlangsung dan semakin kuat ke depan,” pungkas Haryo Limanseto.
Haryo memperinci pemerintah telah menyiapkan kebijakan jangka pendek. Pertama, penguatan konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat.
Kedua, peningkatan kemudahan berusaha. Pemerintah akan melakukan deregulasi dan menyelesaikan revisi perpres mengenai bidang usaha penanaman modal (BUPM).
Ketiga, penguatan pembiayaan sektor produktif dengan cara menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) dengan target yang lebih besar, mengarahkan kredit investasi padat karya ke sektor strategis, dan memfasilitasi pembiayaan koperasi dan UMKM.
Keempat, perluasan akses pasar ekspor. Dalam hal ini, pemerintah akan mempercepat penandatanganan IEU-CEPA dan CP TPP, mendorong penetrasi pasar ekspor nontradisional dan penguatan kerja sama BRICS, serta memfasilitasi ekspor untuk UMKM.
Kelima, kebijakan deregulasi. Pemerintah segera membentuk satgas sekaligus mengumumkan paket kebijakan yang bertujuan meningkatkan kinerja ekspor dan daya saing industri dalam negeri.
“Kebijakan deregulasi ini sejalan dengan upaya transformasi kebijakan dalam rangka aksesi Indonesia ke OECD,” kata Haryo
.
Selanjutnya, Haryo menyampaikan pemerintah juga menyiapkan 3 kebijakan jangka menengah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ke angka 5%.
Pertama, percepatan hilirisasi dan industrialisasi, kedua, transformasi ekonomi digital, dan ketiga, transisi energi dan ekonomi hijau.
“Dengan kombinasi kebijakan jangka pendek yang adaptif dan kebijakan jangka menengah yang strategis, pemerintah yakin pemulihan ekonomi akan terus berlangsung dan semakin kuat ke depan,” tutup Haryo.
Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, meski tantangan global terus berlanjut, Pemerintah optimistis mampu menjaga laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5 persen pada 2025.
“Optimisme ini didukung oleh stabilitas makro ekonomi yang tetap terjaga, pengendalian inflasi secara konsisten serta penguatan berbagai kebijakan strategis,” ujar Airlangga.
Seluruh upaya ini dirancang untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Pemerintah meyakini, melalui perpaduan antara kebijakan responsif jangka pendek dan reformasi struktural jangka menengah, perekonomian nasional akan terus tumbuh dan semakin tangguh menghadapi tekanan global ke depan.