JAKARTA- Menghadapi tantangan pelemahan ekonomi global, sinergi berbagai elemen strategis menjadi kunci utama untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan. Salah satu upaya penting dilakukan oleh institusi pendidikan di Indonesia yang mengambil peran aktif dalam pengembangan ekonomi digital berbasis kecerdasan buatan (AI) dan inovasi teknologi.
Bambang Soesatyo, Anggota DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar, menegaskan pentingnya peran institusi pendidikan dan berbagai komunitas dalam menghadapi dinamika ekonomi saat ini. “Dalam era digital saat ini, di mana teknologi berkembang dengan pesat, institusi pendidikan dapat berperan sebagai katalisator dalam menghadapi tantangan dan menciptakan peluang baru,” ujar Bambang Soesatyo.
Proyeksi ekonomi digital Indonesia menunjukkan peluang besar. Menurut laporan e-Conomy SEA, ekonomi digital Tanah Air diperkirakan mencapai nilai USD 220 hingga 360 miliar pada tahun 2030. Dukungan pemerintah melalui Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial (Stranas KA) 2020-2045 menegaskan posisi AI sebagai pendorong utama daya saing nasional di masa depan.
Sementara itu, diplomasi ekonomi juga memainkan peran penting dalam menghadapi tekanan global. Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Brunei Darussalam pada Mei 2025 menggarisbawahi penguatan kemitraan strategis, khususnya di bidang ekonomi, ketahanan pangan, dan perlindungan pekerja migran.
Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian, menegaskan, “Melalui diskusi ini, Indonesia meneguhkan niat untuk memperkuat hubungan di sektor-sektor strategis, mulai dari perdagangan hingga perlindungan WNI. Semangat persahabatan sangat terasa dalam pertemuan ini, yang sekaligus menjadi bentuk diplomasi ekonomi untuk kesejahteraan rakyat,” pungkas Airlangga Hartarto.
Di sisi lain, data Bank Indonesia mencatat stabilitas sistem keuangan nasional tetap terjaga meski kondisi global penuh tantangan. Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, menegaskan, “Dalam rapat KSSK, kita sepakat meningkatkan kewaspadaan sekaligus memperkuat koordinasi antar-lembaga untuk meredam dampak risiko eksternal, sembari mendorong penguatan sektor keuangan dan perekonomian domestik,” tegas Sri Mulyani Indrawati.
Optimisme terhadap masa depan ekonomi Indonesia semakin kuat dengan berbagai langkah strategis tersebut. Terbukanya peluang inovasi digital dan diplomasi ekonomi yang diperkuat diyakini akan menjadi pondasi utama dalam menghadapi pelemahan ekonomi global sekaligus mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. [^]