Kolaborasi Strategis Danantara Dukung Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan

Jakarta – Di tengah persaingan ketat merebut aliran modal global, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) mulai menancapkan pijakan sebagai aktor penting dalam lanskap ekonomi berkelanjutan. Lembaga Sovereign Wealth Fund (SWF) bentukan pemerintah ini memperkuat posisi dengan menggandeng komunitas investasi internasional, termasuk salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia, Bill Gates.

Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Bill Gates di Istana Kepresidenan, menjadi momentum strategis. Pertemuan juga dihadiri CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani dan sejumlah pelaku usaha nasional. Pertemuan ini tak hanya bersifat simbolik, tetapi menyampaikan pesan penting bahwa Indonesia ingin menjadi mitra investasi yang tidak hanya menjanjikan keuntungan, tetapi juga berdampak sosial dan berkelanjutan.

“Kami ingin menunjukkan bahwa Danantara tak hanya bicara pertumbuhan ekonomi, tetapi juga tentang dampak sosial, inklusi, dan keberlanjutan. Nilai-nilai inilah yang menjadi bahasa universal bagi mitra global seperti Gates Foundation,” ujar Rosan dalam konferensi pers seusai pertemuan.

Salah satu langkah konkret yang disiapkan Danantara adalah pembentukan Danantara Trust Fund, instrumen penghimpunan dana sosial-investasi dengan target awal pengelolaan senilai 100 juta dollar AS dan potensi bertumbuh hingga 1 miliar dollar AS dalam lima hingga enam tahun ke depan. Dana ini berasal dari alokasi 1 hingga 2,5 persen dividen BUMN, dan ditujukan untuk mendanai program-program berdampak sosial dan lingkungan.

Langkah ini dinilai sejalan dengan tren global yang menempatkan nilai keberlanjutan sebagai faktor utama dalam pengambilan keputusan investasi.

Managing Director Keuangan Danantara, Arief Budiman, menegaskan bahwa pembangunan ekonomi berkelanjutan hanya bisa tercapai bila investasi diarahkan pada sektor produktif yang berdampak jangka panjang.

“Investasi harus diarahkan pada sektor-sektor yang meningkatkan produktivitas nasional, seperti ketahanan energi dan pangan, manufaktur teknologi tinggi, kesehatan, serta pendidikan,” ujarnya.

Dengan mandat utama mengelola dividen BUMN dan menginvestasikannya kembali untuk masa depan, Danantara memosisikan diri sebagai mesin strategis penggerak pembangunan nasional jangka panjang. Sebagai lembaga SWF Indonesia, Danantara tidak hanya bertugas mengelola aset, tetapi juga mentransformasikan potensi keuangan negara menjadi investasi berdampak yang berkelanjutan.

“Mandat utama Danantara adalah mengelola dividen BUMN dan menginvestasikannya kembali untuk masa depan,” tambah Arief.

Sebelum menjalin komunikasi dengan Gates Foundation, Danantara telah mengumumkan komitmen pengelolaan investasi senilai 4 miliar dollar AS bersama Qatar Investment Authority (QIA). Ke depan, Danantara dihadapkan pada tugas membangun rekam jejak dan menjaga kredibilitas. Dunia memandang lembaga ini bukan sekadar alat ekonomi, tetapi juga instrumen diplomasi dan reputasi negara.