Indonesia Resmi Pimpin PUIC, Tonggak Baru Diplomasi Parlemen Dunia Islam

Jakarta — Indonesia resmi menerima tongkat estafet kepemimpinan Persatuan Parlemen Negara-Negara Anggota OKI atau Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) dari Ketua Parlemen Pantai Gading, Adama Bictogo. Penyerahan ini menandai awal kepemimpinan transformatif Indonesia dalam memperkuat solidaritas dunia Islam melalui jalur parlemen.

Kepemimpinan Indonesia di PUIC akan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan universal yang sejalan dengan semangat konstitusi Indonesia. Ia menyampaikan bahwa Indonesia akan memperjuangkan suara negara-negara berkembang dalam percaturan global, khususnya dalam mendorong perdamaian dunia dan penyelesaian konflik melalui jalur diplomatik.

Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyampaikan bahwa kepemimpinan Indonesia di PUIC akan difokuskan pada penguatan diplomasi parlemen, pemberdayaan perempuan, dan isu-isu kemanusiaan global.

“Kami berkomitmen menjadikan PUIC sebagai wadah strategis untuk memperjuangkan keadilan global, termasuk dukungan terhadap Palestina dan isu kemanusiaan lainnya,” ujar Puan.

Sementara itu, dalam pidato penyerahan kepemimpinan, Adama Bictogo,menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia akan membawa semangat baru dalam PUIC.

“Indonesia memiliki pengalaman dan kapasitas untuk memimpin PUIC menuju arah yang lebih inklusif dan responsif terhadap tantangan zaman,” katanya.

Di sisi lain, Anggota Komite Eksekutif PUIC dari Indonesia, Irine Yusiana Roba Putri, menambahkan bahwa kepemimpinan Indonesia akan mendorong kerja sama konkret antarparlemen negara anggota.

“Kami akan fokus pada program-program nyata yang dapat meningkatkan kesejahteraan umat, seperti pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi,” ungkap Irine.

Dengan kepemimpinan Indonesia, diharapkan PUIC dapat menjadi platform yang lebih efektif dalam menyuarakan aspirasi dunia Islam dan memperkuat peran parlemen dalam menghadapi tantangan global.

Kepemimpinan Indonesia dalam PUIC bukan hanya menjadi tonggak sejarah bagi diplomasi parlemen, tetapi juga membuka babak baru bagi solidaritas dunia Islam yang lebih inklusif, responsif, dan transformatif. Dengan fokus pada isu-isu strategis seperti keadilan global, pemberdayaan perempuan, dan kerja sama konkret antarnegara, Indonesia berperan aktif membangun jembatan dialog dan aksi nyata di tengah tantangan geopolitik dunia.