Penanaman Aren Langkah Awal Presiden Prabowo Wujudkan Swasembada Energi

Jakarta,- Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mulai menapakkan langkah nyata menuju swasembada energi nasional dengan mendorong penanaman pohon aren secara masif. Pohon yang dijuluki “pohon ajaib” ini menjadi favorit Presiden Prabowo karena dinilai memiliki potensi luar biasa dalam mendukung ketahanan pangan dan energi Indonesia.

Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Raja Juli Antoni, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo telah sejak lama menunjukkan ketertarikan khusus terhadap pohon aren. Ia menyebut bahwa hampir seluruh bagian dari pohon ini dapat dimanfaatkan, menjadikannya simbol keberlanjutan dan kemandirian sumber daya alam.

“Pak Presiden sudah lama menjadikan aren sebagai pohon yang paling beliau suka dan senangi, karena ini pohon ajaib. Dari ujung hingga akar bisa dimanfaatkan,” ujar Raja Antoni dalam sebuah pernyataan.

Lebih lanjut, Raja Antoni menjelaskan bahwa pohon aren berperan penting dalam mewujudkan dua pilar utama pembangunan nasional: ketahanan pangan dan energi. Getah dari pohon ini dapat diolah menjadi bioetanol berkualitas tinggi, yang berpotensi besar menggantikan ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan bakar minyak (BBM). Selain itu, bagian lain seperti ijuk, sagu, dan kolang-kaling juga memberikan nilai tambah dalam sektor pangan dan industri.

“Bayangkan, dari satu hektare pohon aren yang dikelola dengan baik, kita bisa menghasilkan hingga 24.000 kiloliter bioetanol. Jika program ini diterapkan di lahan seluas satu juta hektare, Indonesia tidak perlu lagi bergantung pada impor BBM kita bisa mandiri secara energi,” tegasnya.

Dukungan terhadap program ini juga datang dari Penasihat Utama Menteri sekaligus ahli konservasi dan mikrobiologi, Willie Smits. Ia menekankan bahwa aren memiliki keunggulan dibanding tanaman lainnya karena tetap produktif di tengah perubahan iklim ekstrem.

“Aren lebih unggul dari kelapa karena menghasilkan produk bernilai ekspor. Satu pohon saja bisa menghasilkan nilai ekonomi sekitar dua juta rupiah dari ijuknya. Kolang-kalingnya dapat mendukung ketahanan pangan, apalagi aren tidak pernah kering meski musim paceklik karena akarnya sangat dalam,” ungkap Smits.

Langkah strategis ini sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo untuk menciptakan Indonesia yang mandiri, sejahtera, dan berdaulat secara energi. Penanaman aren tidak hanya menjadi solusi teknis, tetapi juga menjadi simbol keberpihakan pemerintah terhadap sumber daya lokal dan keberlanjutan lingkungan.

Dengan menjadikan aren sebagai prioritas dalam kebijakan kehutanan dan energi nasional, Prabowo memperlihatkan komitmennya untuk membawa Indonesia menuju era baru: swasembada energi berbasis kekayaan alam sendiri.