Bill Gates Apresiasi Besaran Anggaran MBG, Tegaskan Program Prioritas Pemerintah

Oleh: Milea Maset *)

Kunjungan Bill Gates ke Indonesia pada awal Mei 2025 menjadi penegasan bahwa dunia tengah memandang serius program-program prioritas pemerintah Indonesia, khususnya yang menyasar pada peningkatan kualitas hidup generasi muda. Dalam kunjungannya ke Istana Merdeka dan salah satu sekolah di Jakarta, miliarder sekaligus filantropis global itu memperlihatkan ketertarikan dan apresiasi mendalam terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini tengah digalakkan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Dalam interaksinya dengan para pejabat negara, termasuk saat meninjau langsung pelaksanaan MBG di SDN Jati 03 Jakarta, Bill Gates menilai bahwa inisiatif semacam ini tidak hanya membutuhkan keseriusan dari sisi teknis, tetapi juga komitmen penuh dalam aspek pembiayaan, dan diyakini bahwa Indonesia telah mempersiapkan diri untuk menjawab tantangan tersebut.

Momentum kedatangan tokoh dunia sekaliber Bill Gates sejatinya menjadi pengakuan tidak langsung atas arah kebijakan pemerintah Indonesia yang kini menempatkan pemenuhan gizi anak sebagai prioritas nasional. Sikap antusias Bill Gates secara nyata merefleksikan apresiasi dan pengakuan terhadap keberhasilan kebijakan pemerintah Indonesia dalam menjalankan MBG, sikap antusias dan keterlibatan Bill Gates dalam meninjau dapur sekolah, menyaksikan langsung proses konsumsi makanan bergizi oleh siswa, hingga memantau layanan kesehatan dasar yang disediakan, memperlihatkan adanya penghargaan terhadap langkah konkret yang telah diambil oleh pemerintah Indonesia. Tentu hal ini juga mencerminkan bahwa pendekatan pembangunan yang bersifat humanistik dan berorientasi pada kesejahteraan dasar rakyat, seperti yang ditunjukkan melalui MBG, dinilai sejalan dengan nilai-nilai global dalam pembangunan manusia yang berkelanjutan.

Lebih dari sekadar kunjungan simbolik, kehadiran Bill Gates dalam pelaksanaan langsung MBG memperkuat legitimasi moral program ini. Pemerintah Indonesia, melalui Presiden Prabowo, dengan lugas menunjukkan bahwa negara hadir secara nyata dalam upaya menurunkan angka kekurangan gizi, stunting, dan meningkatkan daya tahan generasi mendatang. Presiden Prabowo pun menyampaikan bahwa dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program ini telah dipersiapkan secara khusus, sebagai bukti bahwa MBG bukan sekadar proyek temporer, melainkan bagian dari kebijakan strategis jangka panjang. Dalam diskusi bersama tokoh-tokoh penting nasional, Bill Gates bahkan memberikan penekanan penting pada masa 1.000 hari pertama kehidupan, yang meliputi usia nol hingga dua tahun, sebagai fase paling kritis yang harus menjadi perhatian utama dalam pelaksanaan MBG.

Apresiasi Bill Gates terhadap alokasi anggaran yang besar untuk program MBG tercermin jelas melalui penjelasan Kepala Badan Gizi Nasional. Namun, kesan yang ditangkap sangat jelas, program seperti MBG tidak hanya layak untuk dilaksanakan, tapi juga harus diutamakan karena menyentuh akar permasalahan pembangunan jangka panjang. Dadan bahkan menyampaikan bahwa tidak ada yang direkayasa dalam kunjungan tersebut, semua berlangsung secara alami, menunjukkan kepercayaan diri pemerintah terhadap substansi dan kualitas program yang dijalankan.

Kehadiran tokoh-tokoh penting lain dalam kunjungan tersebut, mulai dari pejabat kementerian hingga kepala lembaga terkait, memperkuat posisi MBG sebagai program unggulan lintas sektor. Kehadiran mereka bukan hanya sebagai pendamping protokoler, tetapi menjadi sinyal kuat bahwa kebijakan ini disokong oleh struktur pemerintahan secara utuh. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa MBG telah menjelma menjadi wajah dari visi pemerintahan Prabowo untuk membangun sumber daya manusia Indonesia dari hulu ke hilir, dari akses pangan, pemeriksaan kesehatan, hingga penyediaan lingkungan belajar yang mendukung tumbuh kembang anak.

Yang membuat kunjungan ini lebih bernilai adalah bagaimana Presiden Prabowo memanfaatkan momen tersebut untuk menunjukkan bahwa semangat gotong royong dan filantropi yang ditunjukkan oleh Bill Gates adalah cerminan nilai-nilai Pancasila. Kolaborasi antara pemerintah dan pihak luar, selama selaras dengan prinsip dasar kebangsaan Indonesia, bukan hanya sah, tapi juga perlu dirawat dan ditingkatkan. Ini juga menjadi pengingat bahwa arah pembangunan nasional Indonesia tidak sedang berjalan sendirian, tetapi tengah mendapat simpati dan dukungan dari komunitas global yang peduli.

Selain memantau program MBG, Bill Gates juga menyentuh aspek lain dari kontribusinya di Indonesia, terutama dalam bidang kesehatan, teknologi, dan pertanian. Total bantuan hibah dari The Gates Foundation yang telah mengalir ke Indonesia mencapai lebih dari USD 159 juta sejak 2009. Angka ini tentu bukan jumlah kecil, apalagi sebagian besar diarahkan pada sektor kesehatan strategis seperti vaksinasi.

Dari rangkaian kegiatan dan diskusi yang berlangsung dalam kunjungan tersebut, semakin terang bahwa Program Makan Bergizi Gratis telah menjadi titik temu antara semangat nasionalisme dan filantropi global. Pemerintah Indonesia melalui Presiden Prabowo memperlihatkan kepemimpinan yang berpihak pada kebutuhan riil rakyat, sedangkan pihak luar seperti Bill Gates hadir bukan sebagai pengamat pasif, melainkan sebagai mitra pembangunan yang kritis dan konstruktif. Dukungan yang diberikan, baik dalam bentuk teknis maupun moral, menjadi penguat legitimasi program ini di mata masyarakat domestik maupun komunitas internasional.

Apa yang terlihat dalam kunjungan tersebut bukan hanya potret kegiatan seremonial semata. Namun, merepresentasikan arah baru pembangunan Indonesia yang berani, berpihak pada rakyat, dan terbuka terhadap kemitraan global yang mendukung kepentingan nasional. Program MBG bukan hanya simbol politik, tetapi bukti nyata bahwa pemerintah serius meletakkan fondasi masa depan bangsa dari hal paling mendasar, yakni makan bergizi bagi anak-anak Indonesia.

*) Pengamat Isu Strategis

[edRW]