Sekolah Rakyat Buka Peluang Baru bagi Guru dan Tenaga Pendidik

Jakarta – Pemerintah Indonesia membuka peluang besar bagi guru dan tenaga pendidik untuk berperan dalam Program Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif strategis yang bertujuan untuk memperluas akses pendidikan hingga ke daerah-daerah yang selama ini belum sepenuhnya terlayani pendidikan formal. Program ini adalah salah satu langkah nyata pemerintah dalam mewujudkan pendidikan yang merata, inklusif, dan berkualitas bagi seluruh anak bangsa.

Sekolah Rakyat hadir sebagai sebuah model pendidikan berbasis komunitas yang dirancang untuk menjawab tantangan pemerataan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. Program ini memberikan ruang bagi para guru untuk tidak hanya mengajar di kelas, tetapi juga untuk berperan aktif sebagai agen perubahan sosial di lingkungan mereka. Dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan berbasis pada kebutuhan lokal, Sekolah Rakyat bertujuan untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih relevan, efektif, dan berkelanjutan.

Dirjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen Kemendikbudristek, Iwan Syahril, menegaskan bahwa program ini terbuka bagi siapa saja yang memiliki kompetensi serta semangat untuk berkontribusi dalam dunia pendidikan.

“Kami membuka peluang bagi tenaga pendidik yang ingin berperan dalam membangun pendidikan dari akar rumput dan membawa perubahan yang signifikan di masyarakat,” ujarnya.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan bahwa lebih dari 60.000 guru penggerak sedang disiapkan untuk mengikuti seleksi. Proses seleksi dilakukan secara profesional dan transparan bersama Kemendikbudristek, dengan memperhatikan kompetensi akademis dan kepedulian sosial yang tinggi dari calon pendidik.

“Kami ingin memastikan bahwa para guru yang terlibat memiliki kualitas dan keinginan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa kebutuhan akan tenaga pendidik di Sekolah Rakyat sangat besar.

“Pemerintah telah menyiapkan dua skema perekrutan, yaitu redistribusi guru yang sudah ada dan pembukaan rekrutmen baru secara nasional,” tegas Abdul.

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap daerah memiliki tenaga pengajar yang cukup dan berkualitas.

Program Sekolah Rakyat juga membuka peluang bagi lulusan pendidikan dan aktivis sosial yang belum terserap di sektor formal untuk berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan bangsa. Para peserta akan dibekali pelatihan khusus sebelum diterjunkan ke lapangan, agar dapat melaksanakan tugas mereka dengan penuh tanggung jawab.

Dengan semangat kolaborasi, gotong royong, dan pemerataan pendidikan, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi penggerak utama dalam transformasi sistem pendidikan Indonesia, serta menciptakan masa depan yang lebih adil, cerdas, dan berdaya saing tinggi.