Jakarta – Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Mukhlis Muhammad Hanafi, menegaskan bahwa pemerintah Indonesia melalui PPIH berkomitmen memberikan layanan haji secara optimal, meskipun tahun ini terdapat tantangan baru berupa keberagaman syarikah atau penyedia layanan haji di setiap kelompok terbang (kloter).
“Memang dengan adanya delapan syarikah yang berbeda, ada dampak pada layanan di berbagai sektor, terutama dengan munculnya kloter yang diisi oleh beberapa syarikah. Namun, alhamdulillah ini cepat tertangani berkat koordinasi yang baik dengan para syarikah,” ujar Mukhlis usai rapat di Kantor Daerah Kerja (Daker) Madinah.
Mukhlis menjelaskan bahwa saat ini PPIH aktif mendata jamaah yang hadir dari berbagai syarikah dan memastikan agar tidak terjadi kendala dalam pergerakan jamaah selama di Tanah Suci.
“Ini menjadi tantangan tersendiri, tapi kami terus mengkomunikasikan hal ini dengan syarikah dan Kementerian Haji Arab Saudi agar tidak berdampak pada pergerakan jamaah, terutama nanti dari Madinah ke Makkah, dan selanjutnya dari Makkah ke Arafah,” tambahnya.
Mukhlis menekankan bahwa sinergi antara PPIH Arab Saudi, para syarikah sebagai operator, dan otoritas Arab Saudi memiliki tujuan yang sama yakni memberikan pelayanan terbaik kepada para jamaah Indonesia.
Sementara itu, perhatian terhadap pelayanan juga berfokus kepada kelompok jamaah lansia dan penyandang disabilitas yang jumlahnya cukup signifikan tahun ini. Ketua Badan Penyelenggara Haji (BPH), Mochamad Irfan Yusuf atau Gus Irfan, menyampaikan bahwa hampir 30 persen jamaah haji Indonesia tahun ini adalah lansia, yang sebagian besar merupakan perempuan.
“Lansia dan disabilitas menjadi prioritas kami. Oleh karena itu, PPIH akan menyiapkan layanan khusus di bidang lansia untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan ibadah mereka,” kata Gus Irfan.
Gus Irfan juga menekankan pentingnya integritas, koordinasi, serta adaptif dan responsif dalam pelayanan petugas haji.
“Pelayanan jamaah adalah prioritas. Kalau ada masalah di lapangan yang tidak dibahas dalam pembekalan, silakan berijtihad mencari solusi. Prinsipnya tetap, utamakan pelayanan terbaik,” tegasnya.
Komitmen layanan inklusif turut mendapat apresiasi dari Ketua Komnas Disabilitas Nasional, Dante Rigmalia. Ia menyambut baik keterlibatan penyandang disabilitas sebagai petugas haji.
“Kami mengapresiasi kesempatan yang diberikan kepada penyandang disabilitas untuk terlibat langsung dalam pelayanan ibadah haji. Ini langkah maju dan mencerminkan inklusivitas,” ucap Dante.
Dengan kesiapan 535 petugas yang telah dibekali pelatihan, serta koordinasi erat dengan pihak-pihak terkait di Arab Saudi, PPIH memastikan bahwa seluruh jamaah Indonesia akan mendapatkan layanan yang profesional, manusiawi, dan optimal selama menjalankan ibadah haji tahun 2025 ini.