Pelemahan Ekonomi Global Tidak Menggoyahkan Optimisme Pertumbuhan Indonesia

Jakarta, – Di tengah tekanan ekonomi global yang melambat, Indonesia tetap menunjukkan ketahanan dan optimisme dalam menghadapi tantangan ekonomi dunia. Dengan pertumbuhan global yang diperkirakan hanya sebesar 2,4% menurut Bank Dunia, Indonesia masih membidik pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada tahun 2025, mencerminkan kepercayaan tinggi terhadap fundamental ekonomi nasional.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa ekonomi Indonesia menunjukkan daya tahan yang kuat. “Konsumsi rumah tangga tetap tumbuh sebesar 4,82 persen, sektor industri manufaktur meningkat 4,64 persen, dan investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) naik 4,4 persen. Ini menunjukkan bahwa meskipun tekanan dari luar negeri tinggi, perekonomian kita tetap solid,” ujarnya.

Bank Indonesia (BI) juga mengambil peran penting dalam menjaga stabilitas moneter dan nilai tukar di tengah gejolak eksternal. Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan bahwa pihaknya akan terus menjaga keseimbangan antara mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas harga.
“Kebijakan suku bunga akan tetap akomodatif namun hati-hati, disesuaikan dengan dinamika global dan domestik,” katanya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan didorong oleh percepatan hilirisasi industri, transformasi digital, serta penguatan sektor UMKM dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
“Investasi yang masuk ke KEK pada tahun lalu mencapai Rp82,6 triliun dan menciptakan hampir 43 ribu lapangan kerja. Ini bukti nyata kebijakan pemerintah sudah on the right track,” ungkap Airlangga.

Di sisi lain, hasil survei Ipsos menunjukkan bahwa 82% masyarakat Indonesia tetap optimis bahwa kondisi ekonomi tahun ini akan lebih baik dibanding tahun sebelumnya—angka tertinggi di Asia Pasifik. Optimisme ini turut dipicu oleh pesatnya digitalisasi sektor ekonomi, terutama UMKM dan e-commerce yang diperkirakan akan menyumbang transaksi lebih dari Rp1.000 triliun pada 2025.

Meskipun pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2025 sedikit melambat menjadi 5,11%, para pengamat menilai ini masih dalam batas yang sehat dan mencerminkan adaptasi ekonomi nasional terhadap dinamika global.
Dengan berbagai indikator positif dan dukungan dari kebijakan fiskal serta moneter yang responsif, Indonesia menunjukkan ketahanan yang kuat dan tetap berada di jalur pertumbuhan berkelanjutan. Pemerintah optimistis bahwa melalui sinergi lintas sektor dan kebijakan yang tepat sasaran, Indonesia tidak hanya mampu bertahan tetapi juga tumbuh lebih kuat di tengah ketidakpastian global.