Presiden Targetkan Zero Accident di Program MBG

Jakarta, – Presiden Republik Indonesia menegaskan komitmennya untuk mencapai Zero Accident dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pernyataan ini disampaikan usai rapat terbatas bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), di Istana Negara, Jakarta.

Presiden menyatakan bahwa keselamatan, kesehatan, dan ketepatan sasaran menjadi prioritas utama dalam menjalankan MBG, yang saat ini telah menjangkau 3,3 juta anak di seluruh Indonesia hingga April 2025. ”Program ini bukan hanya tentang pemberian makanan, tetapi tentang membangun masa depan generasi emas Indonesia. Tidak boleh ada kecelakaan, kesalahan distribusi, apalagi penyalahgunaan,” ujar Presiden.

Kepala BGN menegaskan, pihaknya telah menerapkan sistem pengawasan berlapis, mulai dari standar keamanan pangan, distribusi logistik, hingga pelatihan petugas lapangan. “Kami menargetkan Zero Accident di seluruh lini program MBG, sejalan dengan arahan Presiden. Semua pihak, termasuk mitra distribusi dan penyedia makanan, wajib mengikuti protokol ketat yang telah ditetapkan,” kata Kepala BGN.

Sebagai informasi, Program MBG merupakan salah satu program prioritas nasional yang bertujuan memastikan anak-anak usia sekolah mendapatkan asupan bergizi untuk mendukung pertumbuhan fisik dan kecerdasan. Selain memperhatikan kualitas makanan, pemerintah juga terus memperluas cakupan program, dengan target mencapai 10 juta anak penerima manfaat pada akhir 2025.

Dalam upaya memastikan kelancaran pelaksanaan program, pemerintah juga menggandeng lembaga pengawas independen dan membuka saluran pengaduan masyarakat secara real-time. Setiap laporan akan ditindaklanjuti dengan cepat untuk mencegah terjadinya kecelakaan atau ketidaksesuaian prosedur.

Presiden mengajak seluruh elemen bangsa, baik pemerintah daerah, swasta, maupun masyarakat, untuk bersama-sama mengawasi dan mendukung keberhasilan Program MBG. ”Anak-anak kita adalah masa depan bangsa. Kita tidak boleh lengah sedikit pun,” tegas Presiden.