Mengapresiasi Komitmen Presiden Prabowo Wujudkan Generasi Sehat Melalui Program MBG

Oleh : Rivka Mayangsari*)

Di awal masa pemerintahannya, Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmen yang kuat untuk membangun fondasi bangsa melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia. Salah satu inisiatif terobosan yang kini mulai terasa dampaknya secara luas adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG)sebuah kebijakan strategis yang tidak hanya menyentuh aspek kesehatan, tetapi juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi desa dan pemberdayaan masyarakat lokal.

Presiden Prabowo menyampaikan bahwa pemerintah bertekad untuk memperluas jangkauan program ini secara signifikan. Ia menegaskan bahwa saat ini, jumlah penerima manfaat MBG telah melampaui angka 3 juta dan diperkirakan akan terus meningkat menjadi 4 juta dalam waktu dekat. Hal ini menunjukkan bahwa MBG bukan sekadar program bantuan pangan, melainkan investasi jangka panjang negara untuk mencetak generasi yang sehat dan berkualitas.

Tidak hanya fokus pada peningkatan gizi anak-anak dan ibu hamil, program MBG juga terbukti membawa efek ganda bagi perekonomian daerah. Presiden menyampaikan bahwa peredaran uang di desa meningkat secara drastis bahkan hingga 4 hingga 5 kali lipat—karena adanya aktivitas penyediaan bahan pangan lokal, pengolahan, dan distribusi. Ia menyebut bahwa peningkatan ekonomi daerah sebesar 400 hingga 500 persen adalah pencapaian luar biasa yang belum pernah terjadi dalam waktu belakangan ini, bahkan di negara lain sekalipun.

Keberhasilan program ini tentu tidak terlepas dari pengelolaan yang terencana dan teliti. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa Presiden Prabowo memberikan arahan khusus agar lembaga tersebut bekerja dengan cermat dan penuh tanggung jawab, mengingat MBG merupakan bagian dari strategi besar pembangunan SDM nasional. Presiden juga menekankan bahwa pelaksanaan program ini sangat rentan terhadap tantangan di lapangan, sehingga para petugas lapangan, termasuk SPPI yang menjadi garda terdepan, harus bekerja dengan teliti, sigap, dan semangat tinggi. Ia memastikan bahwa kesejahteraan para pelaksana juga akan menjadi perhatian pemerintah, agar semangat pelayanan publik tetap terjaga.

Dalam hal visi pembangunan, Penyediaan dan Penyalur Wilayah III BGN, Enny Indarti, memaparkan bahwa program MBG sejalan dengan cita-cita Presiden dan Wakil Presiden untuk mewujudkan Modal Manusia Berkualitas sebagai pilar utama menuju Indonesia Emas 2045. Ia menekankan bahwa kemajuan bangsa tidak bisa dilepaskan dari kualitas SDM-nya, yang tidak hanya dinilai dari kecerdasan intelektual dan keterampilan kerja, tetapi juga dari kesehatan fisik dan mental yang optimal. Semua itu sangat dipengaruhi oleh status gizi dan pola makan sejak usia dini. Dengan MBG, bangsa ini sedang membangun generasi yang lebih siap secara fisik dan mental untuk menghadapi tantangan global di masa mendatang.

Dukungan terhadap program MBG tidak hanya datang dari eksekutif, tetapi juga dari lembaga legislatif. Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina, menyampaikan bahwa program ini memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesehatan, mendukung tumbuh kembang anak, serta meningkatkan kehadiran anak-anak di sekolah. Ia juga menyoroti bagaimana MBG mampu menggerakkan ekonomi lokal secara luas, termasuk membuka peluang bagi petani, peternak, dan pelaku UMKM.

Lebih dari sekadar memberi makan gratis, Arzeti menilai MBG adalah investasi besar dalam pembangunan SDM unggul. Ia menyebut bahwa Komisi IX DPR RI berkomitmen mengawal program ini secara menyeluruh mulai dari pengawasan anggaran, pelaksanaan di lapangan, hingga mendengar aspirasi dari masyarakat. Ia berharap program ini dapat mendorong terciptanya generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi, khususnya di daerah-daerah seperti Jawa Timur, yang telah menunjukkan respons positif terhadap program ini. Menurutnya, anak-anak yang tumbuh sehat hari ini merupakan pemimpin yang akan membawa bangsa Indonesia menuju masa depan yang lebih gemilang.

Melalui MBG, Presiden Prabowo telah membuktikan bahwa negara hadir secara nyata untuk rakyatnya. Program ini bukan sekadar slogan kampanye atau proyek seremonial, tetapi langkah nyata dalam membentuk masa depan bangsa. Efek ganda dari MBG baik dalam aspek gizi maupun ekonomi membuktikan bahwa program ini dirancang secara menyeluruh dan terintegrasi.

Rakyat kini menyaksikan sendiri bagaimana sebuah kebijakan yang berpihak kepada kepentingan rakyat kecil dapat memberikan perubahan besar dalam waktu yang relatif singkat. Program MBG telah menumbuhkan optimisme, memperkuat semangat gotong royong di tingkat lokal, dan membuka harapan bahwa Indonesia bisa menjadi negara maju dengan SDM yang unggul.

Presiden Prabowo menegaskan bahwa kesehatan dan gizi anak-anak adalah sesuatu yang tidak bisa dikompromikan. Ia percaya bahwa masa depan Indonesia sepenuhnya bergantung pada kualitas generasi hari ini. Dan kini, melalui program Makan Bergizi Gratis, visi besar itu tidak lagi menjadi sekadar impian—ia telah dimulai, dilaksanakan, dan dirasakan.

Pemerintah daerah, sekolah, posyandu, serta komunitas lokal dilibatkan aktif dalam proses pendataan, distribusi, dan pengawasan, sehingga tercipta ekosistem kolaboratif yang memperkuat ketahanan pangan berbasis komunitas. Dengan pelibatan ini, program MBG tidak hanya memperbaiki asupan gizi, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial dan mempercepat pemerataan pembangunan antarwilayah. Semangat kolektif inilah yang menjadi kekuatan utama Indonesia dalam menyiapkan generasi unggul menuju masa depan yang berdaulat dan berkeadilan.

*) Pemerhati Gizi Masyarakat