Indonesia Gelap Hanya Ilusi, Investasi Nasional Tumbuh 16%

Jakarta – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan bahwa realisasi investasi pada kuartal pertama tahun 2025 mencapai Rp465,2 triliun, yang setara dengan 24,4% dari target tahunan sebesar Rp1.905,6 triliun.

Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, menyatakan realisasi investasi dalam kuartal 1/2025 tumbuh 15,9%.

“Pada saat bersamaan, kinerja penanaman modal menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 594.104 orang,” jelasnya.

Rosan menuturkan, rincian investasi menunjukkan bahwa penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp230,4 triliun, sementara penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp234,8 triliun.

“Realisasi investasi di luar Jawa tercatat mencapai Rp235,9 triliun, sedangkan di Pulau Jawa senilai Rp229,3 triliun,” imbuhnya.

Ia mengklaim bahwa pertumbuhan ini mencerminkan kepercayaan investor, baik domestik maupun internasional, terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Mereka melihat di bawah kepemimpinan Bapak Prabowo, peace and stability itu sangat baik dan terjaga,” tuturnya.

Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI, Budisatrio Djiwandono, juga mengapresiasi capaian positif ini.

“Data ini menunjukkan bahwa di tengah ketidakpastian global, Indonesia tetap menjadi tujuan investasi yang menjanjikan,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya akses informasi yang akurat agar masyarakat dapat menilai keadaan perekonomian secara komprehensif.

Budisatrio menilai kepemimpinan Presiden Prabowo memiliki komitmen kuat untuk mendorong reformasi struktural dan meningkatkan kemudahan berinvestasi.

“Optimisme harus terus kita jaga, dengan tetap waspada dan bekerja keras,” tegasnya.

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKS, Amin Ak, turut mengapresiasi capaian investasi pemerintah.

“Kami menyambut gembira capaian tersebut. Gejolak ekonomi dunia saat ini harus dijadikan momentum agar Indonesia menjadi simpul penting dalam rantai pasok dunia,” katanya.

Ia berharap Danantara, yang dibentuk sebagai holding BUMN investasi, dapat memainkan peran penting dalam mendorong investasi strategis dan hilirisasi industri.

Amin menekankan bahwa Danantara harus beroperasi dengan prinsip good and clean governance (GCG) untuk menciptakan lapangan kerja dan kesejahteraan rakyat.

“Investasi yang masuk juga harus didorong untuk membawa alih teknologi dan meningkatkan nilai tambah ekspor nasional,” pungkasnya.

Dengan capaian investasi yang terus meningkat, narasi “Indonesia Gelap” semakin tidak relevan, dan sebaliknya, menunjukkan bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat menuju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.