Jakarta – Presiden Prabowo Subianto telah mengambil langkah revolusioner melalui pembangunan 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih di seluruh penjuru Indonesia. Program ini menjadi bukti nyata dari komitmen kuat pemerintah dalam memperkuat fondasi ekonomi rakyat yang mandiri dan berkeadilan.
Langkah monumental ini diperkuat dengan terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, yang telah resmi ditandatangani oleh Presiden Prabowo sejak 27 Maret 2025. Inpres ini menunjukkan bahwa pembangunan koperasi bukan sekadar program, tetapi merupakan agenda strategis nasional.
Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi menjelaskan bahwa setiap unit koperasi akan menerima pendanaan awal sebesar Rp5 miliar, yang bila dikalikan dengan target 80 ribu koperasi menghasilkan total investasi sebesar Rp400 triliun. Ini merupakan suntikan modal terbesar sepanjang sejarah Indonesia dalam sektor koperasi.
“Kalau misalnya 80.000 dikalikan Rp5 miliar itu artinya sekitar Rp400 triliun (modal keseluruhan),” ungkap Budi, menegaskan skala besar dari visi pemerintah ini.
Untuk menjamin keberlanjutan dan tata kelola yang akuntabel, pemerintah telah menyiapkan skema pendampingan keuangan koperasi melalui perbankan nasional. Pelatihan, supervisi, dan asistensi teknis akan memastikan bahwa setiap koperasi dikelola secara profesional dan aman dari risiko keuangan.
“Nanti misalnya bank membantu pelatihan, mengawal keuangannya sehingga membutuhkan pendampingan,” lanjut Budi Arie Setiadi.
Lebih lanjut, Wakil Menteri Koperasi, Fery Juliantono menyampaikan bahwa program ini bukan hanya menghadirkan koperasi, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi berlipat ganda. Ia menekankan bahwa dari total investasi Rp400 triliun, koperasi dapat memberikan dampak ekonomi hingga Rp2.000 triliun dalam dua tahun ke depan.
“Harapannya 2 tahun lah, dari Rp400 triliun yang dikucurkan itu bisa di-leverage menjadi Rp2.000 triliun,” ujar Fery Juliantono .
Tak hanya itu, Koperasi Merah Putih juga dirancang sebagai wadah pemberdayaan masyarakat secara menyeluruh. Berbagai segmen masyarakat—dari ibu rumah tangga, pemuda, hingga tenaga kesehatan seperti apoteker—akan terlibat aktif sesuai bidang masing-masing.
“Jadi ibu-ibu… anak-anak muda… apoteker itu akan disediakan oleh Kementerian Kesehatan, menunjukkan inklusivitas dan keadilan sosial dalam program ini” imbuh Fery.
Sebagai koperasi yang lahir dari semangat kebangsaan, Koperasi Merah Putih berperan strategis dalam membiayai UMKM, sektor pertanian, dan industri nasional. Pemerintah menegaskan bahwa koperasi ini akan menjadi motor penggerak ekonomi rakyat yang tangguh dan berdaulat.
Dengan langkah konkret, skema pendanaan yang matang, dan visi ekonomi kerakyatan yang kuat, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah menegaskan posisinya sebagai pelopor transformasi ekonomi Indonesia berbasis koperasi dan solidaritas nasional. [^]
[edRW]