Oleh : Timotius Gobay / Mahasiswa Papua tinggal di Gorontalo
Komandan Satgas Media Koops Habema Letkol Arh Yogi Nugroho mengatakan OPM belum jera mengganggu kondusifitas wilayah Bibida. Bahkan, mereka mencoba berbagai upaya untuk terus menerus meneror masyarakat. Padahal, masyarakat setempat tidak memiliki kesalahan apapun. Sangat jelas hal ini nyata-nyata telah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) dan sudah sepatutnya harus diberantas.
Kendati demikian, Pemerintah RI beserta aparat keamanan TNI-Polri memastikan terus memberikan perlindungan dan pelayanan terbaik untuk rakyat di Tanah Papua. Hal ini demi menciptakan kondusifitas wilayah Papua, sehingga masyarakat setempat tidak perlu khawatir dengan kehadiran OPM yang mengganggu itu.
Aparat keamanan terus melakukan patroli wilayah Kampung/Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah yang kerap dijadikan aksi teror OPM dengan sadis kepada masyarakat yang tak bersalah. Sementara Kepolisian resor (Polres) Maybrat, Papua Barat Daya, juga gencar melakukan patroli untuk meningkatkan keamanan dan pengamanan dalam rangka menjaga situasi Kamtibmas di hari OPM pada 1 Juli lalu.
Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Maybrat, AKP Muhammad Rusli, di Kumurkek, mengatakan personelnya harus selalu siaga dan waspada terhadap segala kemungkinan gangguan keamanan yang dapat terjadi oleh OPM. Mereka juga bekerja sama dengan instansi terkait untuk menjaga sinergitas dengan masyarakat.
Sejalan dengan hal tersebut, Ketua II Pemuda Adat Saireri, Ali Kabiay mengatakan perjuangan OPM saat ini bukan membela orang Papua, artinya bahwa mereka ini para OPM tidak murni membela orang Papua, melainkan demi kepentingan oknum semata. Padahal, negara lain sedang bersaing ekonomi, namun OPM justru masih sibuk melangsungkan aksi kekerasan dan teror sadis kepada saudara Papuanya sendiri.
Senada, Ketua Barisan Merah Putih Provinsi Papua, Max Abner Ohee menegaskan bahwa dirinya memberikan pernyataan sikap menolak OPM di Tanah Papua lantaran sudah banyak masyarakat sipil yang menjadi korban dan meminta kepada aparat keamanan TNI-Polri untuk mengejar dan menindak tegas pelaku.
Pasalnya, kehadiran OPM di Tanah Papua menghambat pertumbuhan di Bumi Cendrawasih itu sendiri. Bagaimana tidak, OPM memberikan dampak negatif dan juga menyebabkan penderitaan serta kesengsaraan bagi masyarakat sipil.